Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya’alon mengungkapkan tentang adanya koordinasi terlebih dahulu antara dia dan pihak berwenang kudeta militer yang memberinya izin untuk mengerahkan kekuatan guna memerangi apa yang disebutnya sebagai kelompok Islamis di Sinai.
Ya’alon mengatakan bahwa “Wilayah di sana tengah mengalami periode ketidakstabilan, dan tampaknya periode ketidakstabilan akan terus berkelanjutan. Namun sistem keamanan Mesir adalah sistem yang tengah beroperasi untuk representasi dari Mesir, dan tengah berkoordinasi dengan kami.”
Ia menambahkan: “Sekarang, sistem keamanan Mesir tengah menghadapi tantangan di Sinai dari kekuatan yang disebutnya dengan kelompok Islamis ekstrimis yang menyerang tentara dan polisi. Ada arahan Mesir kepada kami sebelumnya, serta beberapa arahan pada periode belakangan ini agar kami mengizinkan mereka untuk mengerahkan lebih banyak pasukan dalam rangka menghadapi situasi di sana.”
Menurut sejumlah pernyataan Ya’alon: “Selama mereka menggunakan kekuatan tersebut untuk memerangi “terorisme”, dan melakukannya dengan seizin dari kita, serta tidak melanggar perjanjian damai, maka kita tentu akan mengizinkan mereka untuk melawan tantangan yang ditimbulkan oleh kelompok Islamis di Sinai, di saat di mana misi mereka akan berakhir di sana, maka pasti situasi akan kembali seperti semula.”
Ia berkata: “Saya tidak akan masuk ke pertanyaan, apakah saya ada hubungan langsung atau tidak langsung dengan rakyat Mesir. Namun yang jelas ada hubungan antara sistem keamanan Israel dan sistem keamanan Mesir sepanjang waktu, dan itu terjadi pada berbagai tingkat, juga terdapat koordinasi.” (islammemo.cc, 17/7/2013).
siapa pun dan apa pun namanya… jika mereka/dia mengadakan kerjasama/hubungan dengan orang-orang kafir (yahudi, AS, dan sekutunya) maka sebenarnya sudah tidak ada islam di dalam hatinya (tdk ada kebaikan sedikit pun)