Tabligh Akbar: Ramadhan, Bulan Pemersatu Perjuangan Penegakan Syariah Dan Khilafah

HTI Press. Ahad pagi 7 Juli 2013, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Wilayah Ciputat, Pamulang dan sekitarnya mengadakan acara “Tabligh Akbar Ramadhan” di Gedung Olahraga Ciputat, Tangerang Selatan. Peserta yang menghadiri acara tabligh akbar  tak kurang dari 200 orang dan mayoritas berasal dari ibu-ibu majelis ta’lim wilayah Ciputat dan Pamulang. Turut hadir pula Dra. Yenni Rismayani selaku istri lurah  Kelurahan Ciputat. Dalam testimoninya beliau menyatakan bahwa 1,7 milliar penduduk muslim di dunia tidak mempunyai seorang pemimpin yang dapat membenahi kondisi umat muslim saat ini. Beliau juga mengajak ibu-ibu untuk intens mengikuti pengajian demi mewujudkan islam yang kaffah, membentengi diri dan keluarga dari pengaruh media seperti sinetron-sinetron sampah.

Dalam kesempatan yang sama, Ustadzah Hj. Rukiyah HM Natsir selaku ketua majelis ta’lim mengajak peserta tabligh akbar untuk mengingat kembali perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam hal pembentukan aqidah dan juga keberhasilan Baginda Rasul dalam mendirikan Negara yang mengayomi umat, sehingga umat islam hidup dengan sejahtera. Sangat jauh berbeda dengan kondisi umat muslim saat ini dimana beliau menuturkan seandainya negara kita memiliki pemimpin yang amanah, kondisi masyarakat yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin tidak akan terjadi. BLSM yang diterapkan pemerintah untuk membantu masyarakat miskin pun belum berfungsi sempurna karena masih ada kalangan dari “golongan mampu” yang mendapat jatah. Sehingga menurut beliau, system yang ada sangat perlu diperbaiki.

Banyak hal yang disampaikan Ustadzah Rukiyah terutama mengenai pengalaman beliau saat pertama kali mengenal Hizbut Tahrir (HT). Ada yang mengatakan bahwa HT akan mendirikan NII dan syariat yang diemban salah (melenceng). Namun setelah beliau mengenal muslimah-muslimah HT dan melihat perjuangan mereka, beliau semakin jatuh hati dengan HT dan yakin bahwa informasi awal yang diterima tidaklah benar.

Sesi yang cukup menarik dari tabligh akbar ini adalah pertunjukan teatrikal dari para remaja yang menggambarkan perbandingan kondisi masyarakat pada zaman masih jayanya kepemimpinan dibawah naungan khilafah dan situasi saat ini. Dibawah Daulah, masyarakat mengecap kesejahteraan ekonomi, sosial, dan juga pendidikan dan kesehatan gratis. Sedangkan saat ini, banyak isu, kebijakan-kebijakan, dan praktek-praktek  yang menyusahkan umat dengan naiknya harga BBM dan bahan pokok, meluasnya pengaruh dan praktek-praktek kapitalisme dan liberalism, sistem demokrasi yang tidak sesuai dengan syariah Islam, menumpuknya hutang luar negeri, pergaulan bebas, dan ajang Miss World yang mengumbar aurat.

Acara kemudian dilanjutkan dengan orasi oleh Hj. Ir. Ishmah Cholil (Lajnah Fa’aliyah MHTI) yang menjabarkan problematika utama umat tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh negeri-negeri muslim. Ada beberapa point utama yang beliau tekankan berkaitan dengan problematika umat.

Ustadzah Ishmah Cholil juga menuturkan bahwa ada pilihan yang dapat diperbuat dalam bulan Ramadhan; hanya mengerjakan amaliyah/ibadah-ibadah individu atau disertai pula dengan meningkatkan intensitas perjuangan dakwah. Jika melihat dakwah dan perjuangan Rasulullah, banyak sekali pencapaian yang diraih Rasul, para sahabat dan pejuang muslim selama bulan Ramadhan diantaranya fathu Makkah, tersebar Islam di Yaman, dihancurkannya berhala Latta, perang badar, perang tabuk, takluknya Andalusia (Spanyol), takluknya bangsa Mongol Tartar. Semua ini yang semestinya kita sebagai umat islam dapat mengambil pelajaran berharga. Di akhir Orasi, ustadzah Ishmah Cholil menyerukan pada para peserta untuk menaati Allah, Rasul, dan ulil amri yang menjalankan Al qur’an dan As sunnah seperti tertuang dalam QS. An Nisaa 59.

Pembacaan komitmen dan muhasabah menjadi sesi terakhir di penghujung acara. Peserta bersepakat bahwa: Hukum sekuler adalah sumber penderitaan rakyat, aturan yang tepat untuk mengatur manusia adalah aturan Allah,  dan  berkomitmen untuk menyatukan hati dan langkah untuk tegakkan syariah dan khilafah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*