Jumpa Pers Hasil Seminar Perempuan Internasional “Satu Tahun Berlalu-Siapa Yang Akan Menyelamatkan Perempuan Muslimah dan Anak-Anak Rohingya”
HTI Press. Muslimah DPD I HTI Sumsel, Sabtu 13 Juli 2013 mengadakan jumpa pers dengan para insan media di Sumatera Selatan. Jumpa Pers dilakanakan di rumah Ibu Hj. Bainani Ismail Huyur-salah satu peserta Seminar-di Jl. Angkatan 45 Pakjo Palembang (Putri Pinang Masak). Pada kesempatan itu, disampaikan hasil seminar perempuan internasional yang diadakan oleh CMO Hizbut Tahrir. Ustadzah Qisthi Yetty Handayani, S.Pt. selaku Ketua Muslimah DPD I HTI Sumsel memaparkan latar belakang diadakannya seminar yang bertempat di Malaysia ini. Beliau menyampaikan, bahwa Muslim Rohingya telah lebih dulu menempati wilayah Myanmar (Burma) ketika Masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid dibandingkan para Budhis Myanmar, tak hanya itu beliau juga menjelaskan kondisi mereka yang tengah terbengkalai tak ada tempat bernaung, tak ada perlindungan akan nasib yang tengah dihadapi. Khilafah itulah solusi yang kongkrit yang diungkapkan oleh Ibu Hj. Bainani ketika para wartawan bertanya apa solusi yang ditawarakan pada seminar tersebut. Karena hanya dengan Khilafah kehormatan Kaum Muslim akan terjaga terlebih lagi bagi para Muslimah serta anak-anak ditambahkan oleh ustadzah Qisthi.
Diakhir pertemuan, Ustadzah Qisthi menjelaskan deklarasi tokoh Muslimah Asia Tenggara dalam seminar perempuan internasional. Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani Piagam sokongan untuk wanita dan kanak-kanak Rohingya.
Hasil seminar syabat Hizb ut-Tahrir yang diadakan di Kuala Lumpur – Malaysia bertajuk: “Setahun selepas pembunuhan beramai-ramai, siapa yang akan menyelamatkan wanita dan kanak-kanak Rohingya?”
Kami seperti yang bertandatangan di bawah mengumumkan sokongan dan bantuan kami kepada keluarga kami, orang-orang Rohingya. Kami juga menegaskan bahawa umat Islam adalah seperti satu tubuh sebagaimana yang telah digambarkan oleh Rasulullah saw yang mulia. Sesungguhnya musibah dan jenayah dahsyat yang dihadapi oleh orang-orang Rohingya tidak dapat diterima oleh mereka yang pada dirinya ada secebis rasa kemanusiaan. Oleh itu, kami para peserta seminar pada hari ini mengumumkan hal-hal yang berikut:
1. Untuk saling berganding bahu sebagai wanita muslimah yang tidak dipisahkan oleh sempadan atau jarak, serta kami tidak membenarkan sempadan-sempadan yang telah dilakar oleh kafir penjajah untuk memisahkan kami, atau menghalang kemenangan sesama kami.
2. Bahawasanya umat Islam di seluruh penjuru bumi adalah bersaudara, darah mereka satu, mereka adalah pembantu terhadap yang lain sebagai membenarkan sabda Nabi saw: “Orang-orang Islam itu setara darah mereka. Mereka laksana satu tangan terhadap selain mereka. Mereka melindungi dengan dzimmah (perlindungan) mereka orang yang lebih rendah diantara mereka dan mereka membela orang terjauh diantara mereka.” Kehormatan darah yang tumpah di bumi Palestin adalah seperti kehormatan darah yang tumpah di Mali dan juga seperti kehormatan darah saudara-saudara kita di Syria dan Rohingya.
3. Sesungguhnya kami menegaskan bahawa kami akan mengerahkan seluruh kemampuan kami dan memanfaatkan semua tenaga kami untuk membantu umat Islam sebagai menyahut firman Allah: “Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan.”
4. Sesungguhnya khilafah merupakan penyelesaian hakiki terhadap apa yang dihadapi oleh umat Islam Rohingya serta umat Islam yang lain di dunia ini. Oleh itu, penegakannya adalah untuk memperoleh keredhaan Tuhan kami, memperbaiki urusan kami, menggentarkan musuh kami dan melindungi darah kami.
5. Kami berjanji di hadapan Allah untuk bekerja keras dan secara mulia bersama Hizbut Tahrir dalam usaha untuk mewujudkan Khilafah yang akan menyatukan negara kami dan kekuatan kami di Timur dan Barat bumi ini meliputi Jakarta dan Kuala Lumpur melalui Kaherah dan sampai ke Tangier di hujung baratnya. Khilafah akan menyatukannya di bawah panji-panji “La ilaha illallah Muhammad Rasulullah “ (Tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu pesuruh Allah). Lalu kami menegakkan daulah kebanggaan kami yang akan melindungi wanita dan kanak-kanak dari ketidakadilan orang-orang yang zalim dan serangan orang-orang yang melampaui batas.
Allah adalah saksi kepada apa yang kami katakan, Dia Pemberi taufik dan kepada-Nya kami bertawakal. Syariifa Kamiilah-Ko. [Media Muslimah HTI Sumsel]