Tolak Miss World, Ajang Kapitalisasi tubuh Perempuan, Penghinaan terhadap Umat Islam
HTI Press. Kamis (18/7) Muslimah HTI DPD II Bogor mengadakan kunjungan ke Radar Bogor. Rombongan dari Muslimah HTI yang berjumlah 4 orang diterima hangat oleh Pemimpin Redaksi, Nihrawati AS bersama 7 orang lainnya dari Radar Bogor. Ibu Wahyuningsih selaku ketua DPD II MHTI Bogor memulai perbincangan dengan menjelaskan secara tegas sikap Muslimah HTI dalam menolak kontes Miss World.
Dalam paparannya ibu Wahyuningsih menjelaskan 7 Alasan penolakan terhadap kontes Miss World tersebut. Yaitu: 1. Kapitalisasi, kedok pariwisata, 2. Eksploitasi dan perendahan martabat perempuan 3. Liberalisasi budaya, citra buruk Indonesia sebagai negeri muslim terbesar, menjadi inspirasi bagi negeri muslim lainnya, contohnya Brunei, 4. Motif ekonomi, 5. Dusta 3B, 6. Penyesatan: kecantikan ala barat-mendongkrak penjualan kosmetik, 7. Membawa negara Indonesia menjadi tunduk kepada korporasi. Ditambahkan dengan ayat aqidah terkait dampak pelalaian pelaksanaan syariat bahwa kehidupan menjadi sempit.
Respon dari pihak Radar Bogor yang disampaikan oleh mba Ira mengucapkan terima kasih atas kedatangan tim MHTI. Beliau menyampaikan apresiasi yang baik terhadap apa yang disampaikan oleh MHTI. Beliau memberi informasi bahwa sebelumnya Radar menerima telepon dari ust Muhyiddin bahwa surat izin Miss World keluar setelah menggandeng MUI sebagai penasehat. Akan tetapi tidak jelas MUI mana yang dimaksudkan, karena MUI pusat tidak menyetujui kontes Miss World tersebut.
Dalam perbincangan yang akrab, tim Radar Bogor bertanya mengenai apa yang dilakukan oleh MHTI untuk membuat panitia berubah sikap selain melakukan aksi-aksi? Pihak MHTI menjawab dan menjelaskan bahwa MHTI akan membangun opini, baik nasional maupun internasional di media-media termasuk di dunia maya.
Selain itu tim Radar Bogor bertanya bagaimana Islam memandang kontes-kontes seperti itu? Kontes yang seperti apa yang dibolehkan oleh Islam? Kontes atau lomba yang diperbolehkan oleh Islam menurut MHTI adalah dalam rangka ketaqwaan, bukan untuk eksploitasi, dan biasanya adalah lomba yang mengasah akal.
Acara ditutup oleh tim Radar Bogor sembari mengucapkan terima kasih dan berharap MHTI bisa sering melakukan audiensi, karena bagi mereka hal ini lebih memudahkan. Disampaikan juga bahwa Radar Bogor akan menampung semua pihak manapun dan tidak bisa berat sebelah. []
teruslah berjuang, semoga Allah SWT meridhoinya.