Peringati Nuzulul Qur’an, HTI Rancaekek Galang Dukungan Umat

HTI Press, Rancaekek.  Mengambil momentum Nuzulul Qur’an, HTI DPC Rancaekek menyelenggarakan acara Tabligh Akbar di Lapangan Latar, Desa Rancaekek Kulon, Kec. Rancaekek, Kab Bandung, pada Ahad pagi (28/7). Sekitar 450 kursi yang disediakan oleh Panitia di dalam tenda saat itu,  ternyata kurang untuk menampung sekitar 500 warga yang hadir dalam acara tersebut. Akhirnya, sebagian warga harus rela menyimak acara diluar tenda.

Ust.Asep Darkiman (Ketua DPC HTI Rancaekek) dalam sambutannya menyampaikan, bahwa acara yang diselenggarakannya bukan hanya dalam rangka memperingati Nuzulul Qur’an. Lebih dari itu, acara bertujuan untuk menggalang dukungan warga di Kecamatan Rancaekek, terutama di Desa Rancaekek Kulon.”Perjuangan HTI dalam rangka menegakkan Khilafah adalah sebuah mega proyek, yang tentunya berat dan tak bisa dikerjakan sendiri. Khilafah tak akan terwujud tanpa dukungan dari warga” ujarnya.

Dukungan wargapun secara langsung disampaikan lewat para tokoh Desa Rancaekek Kulon dalam testimoninya diawal acara,” Walaupun saya pribadi kurang dekat secara fisik dengan para aktivis HTI, tapi saya sangat mendukung perjuangannya dalam rangka menegakkan Syariah dan Khilafah. Karena memang syariat Islam tak akan tegak tanpa adanya negara” ujar KH Sayyidina Ali, ulama yang memimpin Majlis Ta’lim wa Dakwah Manbaul Ulum, Desa Rancaekek Kulon.

Bahkan Ia menambahkan, “Sebenarnya, ajengan dan para ulama  yang lain, yang saya ketahui, walaupun tak dekat dengan HTI, mereka juga sebenarnya sangat rindu dengan tegaknya syariat Islam. Justru kalau ada ulama atau ustadz yang menolak gagasan tersebut, maka patut dipertanyakan, predikat ustadz yang melekat padanya”, ujarnya.

Dukungan juga disampaikan oleh dua tokoh lainnya di Desa Rancaekek Kulon. Yakni Ust. Dede Hamid dan Ust. Dede Komara. Keduanya juga dengan tegas menyatakan dukungannya atas perjuangan Hizbut Tahrir dalam menegakkan Syariah dan Khilafah.

Setelah ketiga tokoh tersebut menyampaikan testimoninya, barulah KH Agus Achyar (Aktivis HTI dan Pimpinan Ponpes Miftahul Barkah Ciparay) hadir menyapa warga dalam acara puncak Tabligh Akbar tersebut. Dengan menggunakan bahasa sunda dan ditambah berbagai  guyon yang dekat dengan telinga warga, beliau menyampaikan tausyiahnya selama sekitar satu jam.

Diantara paparannya, Beliau mengingatkan warga, bahwa hendaknya nuzulul Qur’an tidak hanya sekedar diperingati saja. Karena memang, esensi dari Nuzulul Qur’an itu bukan untuk diperingati. “Hadirin, pahala Nuzulul Qur’an itu sebenarnya bukan datang ketika ia  di peringati. Akan tetapi, ketika Al Qur’an itu diterapkan isinya hingga pengaruhnya dapat membuat perubahan ditengah masyarakat” ujarnya.

Selain testinomi dan penyampaian tausyiah, acara Tabligh Akbar inipun disemarakkan dengan penampilan Grup Band Islam Ideologis, yakni The Guardian of Khilafah. Band yang digawangi para pemuda HTI Rancaekek tersebut melantunkan berbagai lagu seperti ‘Khilafah telah kembali’ (Shoutul Khilafah) dan ‘Gelap’ (Hari Moekti). []FA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*