Aksi Damai Muslimah Soloraya Tolak Miss World
HTI Press. Surakarta, 28 Juli 2013, seperti yang sudah diagendakan, dan sudah diberitakan sebelumnya di salah satu Media di Surakarta Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II HTI Kota Surakarta menggelar aksi damai Muslimah Soloraya Tolak Miss World dengan mengusung tema Miss World: Kapitalisasi Tubuh Perempuan dan Penghinaan Terhadap Umat Islam. Tepat pukul 09.00 Aksi ini berjalan dari Masjid Muslimin Sriwedari menyusuri sepanjang Jalan Slamet Riyadi menuju Bundaran Gladag Surakarta. Aksi ini diikuti oleh lebih dari 300 peserta muslimah dari Soloraya. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas pelaksanaan Kontes Miss World yang akan diselenggarakan September 2013 mendatang di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim. Meski dilaksanakan di bulan Ramadhan dan di bawah sengatan matahari, hal ini tidak menyurutkan langkah peserta, justru kondisi berpuasa semakin memacu semangat mereka. Miss World ,,,, Gagalkan, kapitalisasi tubuh perempuan,,,,Tolak, Demikian yel-yel yang terus disuarakan peserta aksi di sepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo. Bentangan Spanduk dan kibaran Al Liwa’ Ar Royyah turut menyemarakkan long march ini, ditambah poster–poster yang dibawa peserta. Juga bentangan kain sepanjang 10 meter yang berisi 1000 tanda tangan muslimah Soloraya Tolak Miss World. Kesemuanya menunjukkan penolakan mereka secara Tegas terhadap penyelenggaraan Miss World di Indonesia.
Dalam aksi ini disampaikan oleh para orator, yaitu Ustadzah Fathimatuzzahro, S. Pd. I. dan Ustadzah Fathiyaturrohmah, S. E. bahwa pada hakikatnya Kontes Miss World adalah ajang yang mengeksploitasi perempuan. Perempuan dan tubuhnya dijadikan sebagai kapstok berjalan di atas panggung, catwalk, majalah, koran, dan televisi. Kecantikan dan tubuh perempuan peserta kontes dijadikan alat promosi bagi industri komestik, industri fashion dan untuk meningkatkan rating media, yang ini jelas justru menghinakan dan merendahkan derajat kaum perempuan. Oleh karena itu segala bentuk kontes kecantikan yang mengeksploitasi perempuan dan mengumbar aurat adalah haram
Di sela–sela aksi Ustadzah Nawang Ratri Anggraini juga menerima wawancara dari beberapa wartawan/wati media cetak maupun Televisi, baik lokal maupun nasional. Wawancara seputar kenapa MHTI menunjukkan sikap menolak, apakah upaya penolakan hanya melalui aksi ini, apakah MHTI di wilayah yang lain juga melakukan aksi yang serupa. Dijawab oleh Ustadzah Nawang Ratri Anggraini bahwa penolakan ini karena Miss World dan ajang-ajang serupa hanya untuk mengeksploitasi perempuan, mencari perempuan tercantik untuk di eksploitasi ditambah dampak penyelenggaraan ini adalah hancurnya moral bangsa, dan aksi ini bukanlah satu–satunya sarana MHTI untuk menolak Miss World sebagaimana MHTI Surakarta dan yang di lain tempat juga menggelar agenda selain aksi, di Surakarta sendiri MHTI menggelar Tabligh Akbar yang mendatangkan 700 muslimah Surakarta pada 21 Juli 2013 yang lalu, berdiskusi dengan pihak–pihak terkait, audiensi dengan berbagi lembaga. Ditambahkan pula bahwa bukan MHTI Surakarta saja yang menggelar Aksi Damai, terbukti MHTI di berbagi wilayah telah lebih dulu menggelar aksi, dan akan diikuti oleh wilayah yang lain. Aksi ini diakhiri tepat pukul 10.30 dengan dibacakanyya do’a oleh Ustadzah Setya Widyawati M.Hum. [MHTI DPD II HTI Kota Surakarta]