Kejatuhan rezim bengis Assad, meskipun berusaha dipertahankan Barat , tinggal menunggu waktu. Para pejuang mujahidin semakin memperluas daerah kekuasaannya. Situs www.telegraph.co.uk melaporkan para pejuang Suriah telah menguasai sebuah bandara militer utama dekat perbatasan dengan Turki, sehingga mampu mengkonsolidasikan cengkeramannya pada rute pasokan utama di utara kota Aleppo, kata aktivis pihak oposisi.
Dikuasainya Bandara Militer Minnig menandai kemenangan simbolis penting bagi pihak oposisi.
“Bandara ini sepenuhnya telah dibebaskan. Sisa-sisa geng Assad sekarang sedang dikejar,” kata pernyataan yang dikeluarkan oleh sembilan brigade yang mengambil bagian dalam operasi itu, termasuk para pejuang dari Irak dan wilayah Syam dan juga Brigade Tauhid.
Mohammad Nour, seorang aktivis pada Sham News Network, sebuah kelompok pemantau kelompok oposisi, mengatakan bandara itu sebagian besar jatuh ke tangan para pejuang dalam dua bulan terakhir. Dia menambahkan bahwa sekitar 70 tentara telah bertahan di satu bagian kecil bandara yang berisi markas komando, yang hancur pada hari Senin setelah seorang pembom aksi sahid meledakkan diri dengan pengangkut personel lapis baja ketika masuk ke dalam gedung.
“Sebagian besar prajurit yang tersisa tewas dalam serangan itu. Sisanya melarikan diri dengan menggunakan tiga tank, dimana salah satunya dihancurkan kelompok pejuang,” kata Nour.
Bulan lalu, Pasukan Assad mencoba untuk mencegah jatuhnya bandara itu dengan meluncurkan serangan lapis baja dari Aleppo, yang didukung oleh Hizbullah yang berbasis di dua desa Syiah di dekat kota, untuk mengusir para pejuang yang datang dari wilayah pedesaan utara, menurut sumber-sumber oposisi di utara.
Pasukan loyalis Assad membuat serangan awal ke pedesaan utara, namun mereka mundur setelah para pejuang menerima kiriman senjata baru, termasuk rudal anti-tank, kata sumber tersebut.(Riza/AF)