Tahap pertamasesungguhnya adalah tahap pembentukan gerakan, dimana saat itu ditemukan benih gerakan dan terbentuk halqah pertama setelah memahami konsep dan metode dakwah Hizb. Halqah pertama itu kemudian menghubungi anggota-anggota masyarakat untuk menawarkan konsep dan metode dakwah Hizb, secara individual.
Siapa saja yang menerima fikrah Hizb langsung diajak mengikuti pembinaan secara intensif dalam halqah-halqah Hizb, sampai mereka menyatu dengan ide-ide Islam dan hukum-hukumnya yang dipilih dan ditetapkan oleh Hizb. Sehingga, mereka memiliki kepribadian islam, yaitu mempunyai pola pikir yang islami (akliyah islamiyah) dan menjadikannya, ketika melihat setiap pemikiran, kejadian atau peristiwa baru, senantiasa dengan pandangan Islam, serta tatkala memutuskan sesuatu selalu berlandaskan pada tolok ukur Islam, yaitu halal dan haram. Ia pun memiliki pola jiwa yang islami (nafsiyah islamiyah), sehingga akan menjadikan kecenderungannya senantiasa mengikuti Islam walau kemanapun, serta menentu-kan langkah-langkahnya atas dasar Islam. Sehingga, mereka ridla kepada sesuatu yang diridlai Allah dan Rasul-Nya, marah dan benci kepada hal-hal yang membuat Allah dan Rasul-Nya murka, lalu mereka akan tergugah mengemban dakwah ke tengah-tengah umat setelah mereka menyatu dengan Islam. Sebab pelajaran yang diterimanya dalam halqah merupakan pelajaran yang bersifat amaliyah (praktis) dan berpengaruh (terhadap lingkungan), dengan tujuan untuk diterapkan dalam kehidupan dan dikembangkan di tengah-tengah umat.
Apabila seseorang telah sampai pada tingkatan ini, dialah yang akan mengharuskan dirinya bergabung dan menyatu menjadi bagian dari gerakan Hizb. Demikianlah yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW, pada tahap pertama dalam dakwahnya –yang berlangsung selama tiga tahun. Pada saat itu Beliau menyampaikan dakwahnya kepada masyarakat secara perorangan dengan menawarkan apa yang telah diturunkan Allah SWT kepadanya (berupa aqidah dan ide-ide Islam). Siapa saja yang menerima dan mengimani beliau berikut risalah yang dibawanya, maka ia akan bergabung dengan kelompok yang telah dibentuk Nabi SAW atas dasar Islam, secara rahasia. Beliau selalu menyampaikan bagian-bagian risalah, dan selalu membacakan ayat-ayat Al-Quran yang diturunkan kepada beliau, sampai merasuk ke dalam diri mereka. Beliau menemui mereka secara sembunyi-sembunyi, mengajar mereka secara rahasia di tempat-tempat yang tidak diketahui masyarakat pada umumnya. Mereka melaksanakan ibadah juga secara diam-diam, sampai saatnya Islam dikenal dan menjadi pembicaraan masyarakat di Mekah, sebagian mereka bahkan masuk Islam secara berangsur-angsur.
Pada tahap pembentukan kader ini, Hizb membatasi aktivitasnya hanya pada kegiatan pembinaan saja. Hizb lebih memusatkan perhatiannya untuk membentuk kerangka gerakan, memperbanyak anggota dan pendukung, membina mereka secara berkelompok dan intensif dalam halqah-halqah Hizb dengan tsaqafah yang telah ditentukan sehingga berhasil membentuk satu kelompok partai yang terdiri dari orang-orang yang telah menyatu dengan Islam, menerima dan mengamalkan ide-ide Hizb, serta telah berinteraksi dengan masyarakat dan mengembangkannya ke seluruh lapisan umat.
Setelah Hizb dapat membentuk kelompok partai sebagaimana yang dimaksud di atas, juga setelah masyarakat mulai merasakan kehadirannya, mengenal ide-ide dan cita-citanya, pada saat itu sampailah Hizb ke tahap kedua.
Tahap keduaadalah tahap berinteraksi dengan masyarakat, agar umat turut memikul kewajiban menerapkan Islam serta menjadikannya sebagai masalah utama dalam hidupnya. Caranya, yaitu dengan menggugah kesadaran dan membentuk opini umum pada masyarakat terhadap ide-ide dan hukum-hukum Islam yang telah ditabanni oleh Hizb, sehingga mereka menjadikan ide-ide dan hukum-hukum tersebut sebagai pemikiran-pemikiran mereka, yang mereka perjuangkan di tengah-tengah kehidupan, dan mereka akan berjalan bersama-sama Hizb dalam usahanya menegakkan Daulah Khilafah, mengangkat seorang Khalifah untuk melangsungkan kehidupan Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.
Pada tahap ini Hizb mulai beralih menyampaikan dakwah kepada masyarakat banyak secara kolektif. Pada tahap ini Hizb melakukan kegiatan-kegiatan seperti berikut:
(1)Pembinaan Tsaqafah Murakkazah (intensif) melalui halqah-halqah Hizb untuk para pengikutnya, dalam rangka membentuk kerangka gerakan dan memperbanyak pengikut serta mewujudkan pribadi-pribadi yang islami, yang mampu memikul tugas dakwah dan siap mengarungi samudera cobaan dengan pergolakan pemikiran, serta perjuangan politik.
(2)Pembinaan Tsaqafah Jama’iyah bagi umat dengan cara menyampaikan ide-ide dan hukum-hukum Islam yang telah ditetapkan Hizb, secara terbuka kepada masyarakat umum. Aktivitas ini dapat dilakukan melalui pengajian-pengajian di masjid, di aula atau di tempat-tempat pertemuan umum lainnya. Bisa juga melalui media massa, buku-buku, atau selebaran-selebaran. Aktivitas ini bertujuan untuk mewujudkan kesadaran umum di tengah masyarakat, agar dapat berinteraksi dengan umat sekaligus menyatukannya dengan Islam. Juga, untuk menggalang kekuatan rakyat sehingga mereka dapat dipimpin untuk menegakkan Daulah Khilafah dan mengembalikan penerapan hukum sesuai dengan yang diturunkan Allah SWT.
(3)Ash-Shira’ul Fikri (Pergolakan Pemikiran) untuk menentang ideologi, peraturan-peraturan dan ide-ide kufur, selain untuk menentang aqidah yang rusak, ide-ide yang sesat dan pemahaman-pemahaman yang rancu. Aktivitas ini dilakukan dengan cara menjelaskan kepalsuan, kekeliruan dan kontradiksi ide-ide tersebut dengan Islam, untuk memurnikan dan menyelamatkan masyarakat dari ide-ide yang sesat itu, serta dari pengaruh dan dampak buruknya.
(4)Al-Kifaahus Siyasi (Perjuangan Politik) yang mencakup aktivitas-aktivitas:
(a)Berjuang menghadapi negara-negara kafir imperialis yang menguasai atau mendominasi negeri-negeri Islam; berjuang menghadapi segala bentuk penjajahan, baik penjajahan pemikiran, politik, ekonomi, maupun militer. Mengungkap strategi yang mereka rancang, membongkar persekongkolan mereka, demi untuk menyelamatkan umat dari kekuasaan mereka dan membebaskannya dari seluruh pengaruh dominasi mereka.
(b)Menentang para penguasa di negara-negara Arab maupun negeri-negeri Islam lainnya; mengungkapkan (rencana) kejahatan mereka; menyampaikan nasihat dan kritik kepada mereka. Dan berusaha untuk meluruskan mereka setiap kali mereka merampas hak-hak rakyat atau pada saat mereka melalaikan kewajibannya terhadap umat, atau pada saat mengabaikan salah satu urusan mereka. Disamping berusaha untuk menggulingkan sistem pemerintahan mereka, yang menerapkan perundang-undangan dan hukum-hukum kufur, yaitu dengan tujuan menegakkan dan menerapkan hukum Islam untuk menggantikan hukum-hukum kufur tersebut.
(5)Mengangkat dan menetapkan kemaslahatan umat, yaitu dengan cara melayani dan mengatur seluruh urusan umat, sesuai dengan hukum-hukum syara’.
Dalam melakukan semua aktivitas ini, Hizb senantiasa mengikuti jejak Rasulullah SAW, khususnya setelah turun kepada beliau firman Allah SWT:
فَـاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ و أَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِيْنَ
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala yang diperintahkan (kepadamu), dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (Al-Hijr 94)
Ketika itu beliau langsung menampakkan risalahnya secara terang-terangan dengan mengajak orang-orang Quraisy pergi berkumpul ke bukit Shafa, kemudian menyampaikan kepada mereka bahwa sesungguhnya beliau adalah seorang nabi yang diutus, dan beliau meminta agar mereka mengimaninya. Beliau menyampaikan dakwahnya kepada masyarakat Quraisy sebagaimana beliau melakukannya kepada individu-individu. Beliau menentang orang-orang Quraisy, tuhan-tuhan sesembahan mereka, keyakinan-keyakinan, dan ide-ide mereka; dengan cara menjelaskan kepalsuan, dan kerusakannya. Beliaupun mencela dan menyerang mereka sebagaimana yang beliau lakukan terhadap keyakinan-keyakinan, dan ide-ide yang ada pada saat itu.
Sedangkan ayat-ayat Al-Quran yang turun kepada beliau secara beruntun selalu terkait dengan kondisi yang ada pada saat itu. Ayat Al-Quran turun dengan menyerang kebiasaan-kebiasaan buruk mereka, seperti; memakan harta riba, mengubur hidup-hidup anak wanita, curang dalam timbangan, ataupun berzina. Ayat-ayat itu juga menyerang para pemimpin dan tokoh-tokoh Quraisy, memberinya predikat sebagai orang-orang bodoh, termasuk kepada nenek moyang mereka; disertai dengan pengungkapan terhadap persekongkolan-persekongkolan yang mereka rencanakan untuk menentang Rasul SAW, dakwah beliau dan para sahabat beliau.
Hizb dalam mengembangkan ide-idenya; menentang ide-ide lain (yang bertentangan dengan Islam) dan kelompok-kelompok politik (yang tak berasaskan Islam); melawan negeri-negeri kafir; atau dalam menentang para penguasa, senantiasa bersikap terbuka, terang-terangan, dan menantang, tidak berbasa-basi, berpura-pura ataupun berkompromi; tidak berputar-putar dan tidak pula mementingkan keselamatan diri sendiri, tanpa memandang hasil dan keadaan yang terjadi. Hizb tetap akan menghadapi setiap hal yang bertentangan dengan Islam dan hukum-hukumnya. Suatu keadaan yang akan membawanya kepada bahaya berupa penyiksaan pedih dari para penguasa, perlawanan kelompok-kelompok politik non Islami dan para pengemban dakwah (yang bertentangan dengan Hizb), bahkan kadang-kadang menghadapi perlawanan mayoritas masyarakat.
Dalam hal ini Hizb selalu meneladani sikap Rasulullah SAW. Beliau datang dengan membawa risalah Islam ke dunia ini dengan cara yang menantang, terang-terangan, namun yakin terhadap kebenaran yang diserukannya, dan menentang kekufuran berikut ide-idenya yang ada di seluruh dunia. Beliau menyatakan perang atas seluruh manusia, tanpa memandang lagi warna kulit –baik yang hitam maupun yang putih– tanpa memperhi-tungkan adat-istiadat, agama-agama, kepercayaan-kepercayaan, para penguasa ataupun masyarakat-nya. Beliau tidak menoleh sedikit pun, kecuali kepada risalah Islam. Beliau memulai dakwahnya di tengah-tengah kaum musyrikin Quraisy, dengan menyebut tuhan-tuhan sesembahan mereka disertai celaan, menentang segala sesuatu yang menjadi keyakinan mereka dan memandang rendah sembahan mereka. Sedangkan beliau –dalam melakukan semua ini– adalah sendirian, tanpa seorang pun yang mendampinginya, tanpa senjata apapun kecuali keyakinannya yang amat mendalam terhadap risalah Islam yang dibawanya.
(Diambil dari kitab : منهج حِزبُ التحرير في التغيير)
saya sepakat sekali dan mendukung gerakan HTI, tapi yang masih belum saya pahami adalah bagaimana proses pengambilalihan kekuasaan dari pemerintahan kafir ke pemerintahan islam yang notebenenya memiliki tentara dan pasukan, dan bagaimana menghadapi kaum2 kafir tsb ?
Kalau hampir 100% rakyat udah setuju dan mendukung penuh sistem khilafah, secara otomatis pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa dan terpaksa harus ikut mengganti sistem.
Perlu waktu berapa lama lagi?
Yaa.. tergantung kita sebagai pengemban dakwah…
Untuk itu, perjuangan kita menyadarkan masyarakat masih harus berlanjut, tetap berjuang hingga titik darah penghabisan!
Bagaimana kita bisa menasihat secara individu bisa menasihati sebuah negara? dan bagaimana bisa melayani dan mengatur seluruh urusan umat, sesuai dengan hukum-hukum syara’ kalau kita belum mempunyai kekuatan atau kekuasaan?
“Kalau hampir 100% rakyat udah setuju dan mendukung penuh sistem khilafah, secara otomatis pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa dan terpaksa harus ikut mengganti sistem.”
100% rakyat berarti termasuk pemerintah dong (kan pemerintah juga rakyat), kalo gitu hebat dong, jadi kapan pastinya?
Wah, bagus nih artikelnya. Bisa saya kasihkan ke teman2 yang bertanya seputar metode dakwah Hizb ut-Tahrir.
akhi, broe 1978, sebelumnya saya minta maaf apabila ada kesalahan dlm penulisan dan pemikiran saya,
, menurut yang saya pelajari,
Umat muslim tidak pernah mengambil kekuasaan atau pemerintahan seperti reformasi di Indonesia, tapi jika kita merujuk kepada sirah Rasulullah SAW akan didapati bahwa pada saat itu, ketika rasulullah masih di mekkah dan kemuudian rasulullah mengutus mush’ab bin umair untuk ber da’wah ke madinah,
nah ber awal dari itulah kemudian banyak masyarakat madinah yang masuk islam kemudian mereelakan diri mereka untuk kemudian dipimpin oleh seorang khalifah yaitu Muhammad Rasulullah SAW. Nah, gimana caranya? ya dengan melakukan pembaiatan kepada rasul, taukah akhi tentang baiat aqobah 1 dan 2. Nah itulah yang kemudian mengawali kekhilafahan Islam.
dan saya juga sangat setuju sekali dengan metode ini, karena ternyata sesuai sekali dengan metode da’wah rasul. bukan kah rasul adalah sebaikbaik tuntunan?
Wallahu a’lam
untuk mengubah sistem kufur ini ada dua cara yang bisa ditempuh, masing-masing mengandung resiko:
1. Revolusi, yaitu mengubah sistem dari luar sistem yang berlaku. merebut kepemimpinan dengan kudeta. cara ini hanya akan berhasil manakala pemegang senjata (TNI dan Polri) mendukung revolusi atau kita siap menghadapi mereka dengan konsekuensi perang.
2. Reformasi, yaitu merebut kepemimpinan lewat pemilu. cara ini tidak membutuhkan senjata, dan apabila menang TNI Polri akan tunduk.
patut diperhatikan bahwa kita saat ini berada di dunia yang semakin sempit, artinya gerakan kita di Indonsia akan sangat diperhatikan negara luar terutama yang tidak ingin ISlam tegak di sini.
“Fight them, and Allah will punish them by your hands, and disgrace them, help you (to victory) over them. Heal the breasts of believers.” [QURAN : Al-Tauba-14]
reformasi tidak dapat mengubah sistem. namanya juga re-form bearti mengembalikan kebentuk semula. Biasanya reformasi dipakai apabila seseorang/sekelompok atau siapapun masih menganggap sistem yang mereka pakai masih baik, yang salah hanya orangnya (human error) makanya mereka melakukan reformasi untuk mengembalikan penyimpangan tsb ke bentuk awalnya.
Revolusi juga bukan satu-satunya cara untuk merebut kekuasaan. coba baca alwaie yang ngebahas thalabun Nusrah… Selama dua edisi Awlwaie ngebahas hal itu scr panjang lebar…
search aja di search egine di situs ini.
Um.. untuk lebih jelasnya perbedaan antara reformasi n revolusi search di bonus CD alwaie thn 2005. peinjem aja ke temen antum yang punya. seinget saya ada. selamat mencari hehehe…
ohya Zayd, rasulullah bukan kholifah…
Hanya peraturan dari Allah SWT dan Rosulnya yang benar. Satu hal yang saya amati disekitar rumah, salah satu jalan menuju khilafah adalah “kembali ke masjid dan atau musholla”. Muslim yang “dekat” dengan tempat ibadah, sangat mudah menerima “kebaikan”. Ayo ajak keluarga, kerabat, teman, tetangga sholat dan memakmurkan masjid/musholla. Wass.
ya.. pengenalan tentang khilafah harus kita tanamkan kepada anak2 dari kecil..
Berjuang terus dalam penerapannya. Insya Allah Hal apapun untuk kemajuan umat dan perbaikannya selalu dalam Ridho Allah SWT
Mari kita berniaga dengan Allah, karena perniagaan denganNYA sungguh sangat menguntungkan, curahkan segenap kemampuan diri demi tegaknya khilafah,Hidup Mulia dalam aturanNYA Mati sebagai Syuhada mempejuangkan Dienul Islam,Allahu Akbar…
Rencana itu terlalu halus untuk dideteksi secara dini oleh para pemimpin musyrik Quraisy. Tiba-tiba saja Makkah terasa lengang dan sunyi. Ada banyak wajah yang secara perlahan-lahan menghilang dari lingkungan pergaulan. tapi tidak ada berita. Tidak ada yang secara pasti mengetahui apa yang sedang terjadi dalam komunitas Muslim di bawah pimpinan Rasulullah saw ini memang bukan rencana yang bisa dirahasiakan dalam waktu lama. Orang-orang musyrik Makkah akhirnya memang mengetahui bahwa kaum Muslimin telah berhijrah ke Madinah. Tapi itu setelah proses hijrah hampir selesai.
Maka gemparlah penduduk Makkah. Tapi sebuah episode baru dalam sejarah telah dimulai: sebuah gerakan telah berkembang menjadi sebuah negara, dan sebuah negara telah bergerak menuju peradabannya; sebuah agama telah menemukan “orang-orangnya”, dan sekarang mereka bergerak mencari “tanah”, setelah itu mereka akan menancapkan “bangunan peradaban” mereka. Tanah, dalam agama ini, adalah persoalan kedua. Sebab yang berpijak di atas tanah adalah manusia, maka di sanalah Islam pertama kali menyemaikan dirinya; dalam ruang pikiran, ruang jiwa dan ruang gerak manusia. Tanah hanya akan menjadi penting, ketika komunitas “manusia baru” telah terbentuk dan mereka mulai membutuhkan wilayah teritorial untuk bergerak secara kolektif, legal dan diakui sebagai sebuah entitas politik.
Islam memperlakukan Yahudi dan Nasrani dengan baik sesuai dengan Quran dan Sunnah. Tapi Yahudi dan Nasrani membalasnya dengan buruk sejalan dengan hawa nafsunya…
subhanallah…
bnyak hal yang bsa ane petik dri tlisan ent..
skron jzkmullah..
subhanallah …
saya memang baru dsini tp ide ide persatuan umat di bawah naungan khilafah merupakan ide yg hrs qta perjuangkan bersama…untuk mencapai kejayaan umat yg berdasarkan syariah islam…klo tdk qta mulai dr sekarang,..kpn lg !!!!
cah ayoo semangat n istiqomaH terus perjuangkan syariah & Khilafah di depan mata.Allahu Akbar…
maap pda hibut tahrir mngapa maap grakan dri ht tdak frontal ndan krng brsnergis maap sya mngsulkan bgaimna klai hti mnysup [da prtai islam dan nasionais speerti pki pda si pda jman sbm mrdka
semoga khilafah segera tegak… semangat mabda’i saudaraQ
khilafah sudah di plupuk mata. ayo smangat akhi dan ukhti. ALLAHU AKBAR
TEGAKKAN KHILAFAH DI TANAH ” ISLAM JADIKAN SEMUA NEGARA MENJADI KHILAFAH……..HIDUP PEJUANG ISLAM
gerakan dakwah rasullullah ada 6 :
1. sirr (sembunyi-sembunyi)/rahasia
2. terang2an / jahar
3. hijrah
4. qital
5. fath
6. munawwarah
ada sebuah ungkapan :
klo zaman kita sekarng ini sudah kembali ke zaman jahiliyah,
jadi, pergerakan dakwah sekarg apa harus mulai dari awal lagi???
mohon penjelasan’a yaaa
terima kasih
bagaimana pendapat HT tentang kesatuan ummat Islam ( ummatan wahidan ) kaitannya dg bnyaknya gerakan silam modern ( IM, JT, dll ) sdangkan diantara sesama grkan tersebut msh srng trjadi perselisihan ( saling jegal menjegal ) bgaimana bsa terwujud kestuan ummat, apakah ada komunikasi antra HT dg berbagai grkan dkwah tersebut ? Bagaimana HT memandang tentang grakan Islam yg masuk ke pemrntahan dan mnjadi bgian dr pmrnthan trsbut dengan alsan brdakwah dlm pmrnthan dan secra konstitusional, mksh
semoga allaah swt,memberikan kemudahan dalam perjuangan untuk menemukan kembali mutiara yang hilang yaitu khilafah al islamiyah….amien…ya allah..
Bagaimana menyikapi produk2 hasil politik yang ada di indonesia sekarang ini ???