Pasukan militer Mesir yang selama ini didukung penuh Amerika Serikat melakukan pembantaian terhadap demonstran damai pendukung presiden Mursi yang terguling. Ratusan orang diperkirakan terbunuh dalam pembantaian yang dilakukan militer Mesir untuk membubarkan demonstran pendukung Mursi di lapangan Rabiah al Adawiyah di Nasr City Mesir.
Seperti yang dilaporkan Aljazeera Channel (14/8) mengutip pernyataan pemimpin Partai Kebebasan dan Keadilan 300 orang telah terbunuh, sementara ribuan orang terluka di lapangan Rabiah al Adwiyah. Sementara itu , petugas rumah sakit di lapangan, mengatakan 120 orang terbunuh. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah.
Pasukan keamanan dari tentara dan polisi Mesir mulai melancarkan serangan terhadap pendukung presiden terguling, Muhammad Mursi, di Bundaran Rabiah Adawiyah dan Bundaran Al Nahdhah, Kairo, pada Rabu.
Terlihat asap gas air mata tebal menyelimuti Bundaran Rabiah. Tank tempur dan panser bergerak dari Jalan Yusuf Abbas dan Jalan Tairan dari arah Jalan Salah Salim. Serangan itu mulai dilancarkan sekitar pukul 7.00 waktu setempat atau sekitar pukul 12.00 WIB.
”Tembakan senjata berat terdengar menggelegar, ribuan pengunjuk rasa termasuk perempuan dan anak-anak panik,”
Dilaporkan juga terdapat penembak jitu di atap-atap bangunan sekitar lapangan tempat demonstran pendukung Mursi melakukan aksi duduk secara damai , terutama di bangunan-bangunan institusi militer.
Dengan pembantaian ini , lagi-lagi membuktikan militer Mesir, telah menjadi mesin pembantai rakyat Mesir yang seharusnya dilindungi oleh militer. Ada kemungkinan Amerika akan ‘pura-pura’ mengecam pembantaian ini. Namun tindakan militer Mesir tidak lepas dari restu Amerika yang secara rutin memberikan dana bantuan kepada militer.
Sudah seharusnya umat Islam menjadikan Amerika sebagai musuh bersama. Amerika adalah negara muhariban fi’lan yang terus menerus melakukan pembantaian terhadap umat Islam di berbagai kawasan . Negara ini juga mendukung rezim-rezim bengis di negeri Islam termasuk militer Mesir untuk mengokohkan kepentingan penjajahan mereka di kawasan itu.
Sudah seharusnya juga, umat Islam menolak setiap solusi-solusi demokrasi yang ditawarkan oleh negara hipokrit ini. Karena sesungguhnya semua itu penuh dengan kebohongan dan beraroma busuk. Amerika akan melakukan apapun terhadap siapapun yang mengancam kepentingan politiknya atau bertentangan dengan kepentingan penjajahannya , meskipun terpilih secara demokratis.
Tanpa peduli kepada apapun, Amerika akan mendukung rezim-rezim bengis di dunia Islam yang menjadi boneka mereka selama masih menguntungkan kepentingan penjajahan mereka (AF)