Sehari selepas pembantaian militer Mesir dukungan Amerika Serikat terhadap kaum Muslim di Mesir, Hizbut Tahrir mengawali aksi protes untuk mengutuk apa yang mereka sebut sebagai “Pembantaian Mesir” dan mengutuk diamnya Arab yang menyertai peristiwa tragis tersebut.
Pembantaian yang dilakukan militer Mesir dukungan Amerika Serikat terhadap kaum Muslim hari Rabu, 14/08/2013 sama dengan serangan terhadap kaum Muslim lainnya. Sebagaimana sabda Nabi Saw.: “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak boleh menzaliminya, enggan membelanya, membohonginya dan menghinanya”.
Sehari selepas pembantaian yang dilakukan aparat keamanan Mesir yang didukung Amerika Serikat, kaum Muslim di Tunisia turun ke jalan-jalan menuju kantor Kedutaan Besar Mesir di Tunis. Hizbut Tahrir Tunisia menyelenggarakan aksi solidaritas mereka pada hari Kamis, 15/08/2013 pukul sepuluh pagi di depan Kedubes Mesir di Tunis.
Kaum Muslim bersama para pemuda Hizbut Tahrir, baik pria maupun wanita bergabung dalam aksi tersebut. Mereka meninggikan panji-panji hitam dan putih bertuliskan kalimah “laa ilaaha illallah muhammad rasulullah”. Panji tersebut merupakan panji Rasulullah Saw., pemersatu kaum Muslim.
Selain itu mereka membawa poster-poster, diantaranya bertuliskan pesan: “Demokrasi Sistem Penipu Masyarakat dan Perangkap bagi orang-orang Bodoh”.
Dalam sebuah pernyataan, Muhammad Ali Bin Salim, Anggota Maktab I’lami Hizbut Tahrir Tunisia mengatakan bahwa Hizbut Tahrir melakukan protes hari ini untuk mengecam pembantaian militer terhadap saudara kami para pengunjuk rasa di kota Rabiah al-Adawiyah dan An-Nahdah. “Kami terkejut dengan apa yang terjadi hari ini terhadap masyarakat yang memilih pemimpin mereka sampai kudeta”.
Ini merupakan bukti bahwa seruan demokrasi merupakan berhala pujaan dari Barat, setiap kali lapar Barat memakannya. Solusi bagi kami yaitu membentuk kembali Negara Khilafah.
Massa yang berkumpul juga meneriakkan yel-yel diantaranya, “Ya Allah, ya Allah, al-Kinanah ya Allah”, “Wahai Sisi, Pengecut, Agen Amerika”. “Wahai Mesir, Khilafah adalah Solusi”, “Tumbangkan Kekuasaan Militer”, “Tidak Pemerintah Kudeta, Tidak Pemerintah Legitimasi, Tetapi Khilafah Saja”.
Aksi dilakukan secara damai, para aparat keamanan pun yang hadir hanya berjaga-jaga sambali mendengarkan seruan-seruan dari warga. Aksi serupa dikabarkan akan digelar oleh Hizbut Tahrir di depan kantor kedubes Mesir di beberapa negeri, seperti di Australia, Turki dan Inggris.
Di Indonesia, hari ini, usai selepas sholat Jumat, Hizbut Tahrir Indonesia bersama umat juga akan menggelar aksi protes di depan Kedutaan Besar Mesir di Jl. Teuku Umat, No. 38. Jakarta. Seluruh kaum Muslim dapat ikut bergabung untuk menunjukkan bahwa umat Islam umat yang satu seperti satu tubuh, sebagai bukti kepeduliaan atas saudara kita di sana. (syabab.com, 16/8/2013)