HTI Press, Semarang. Peristiwa yang terjadi di Mesir, dengan digulingkannya Mursi dari tampuk presiden adalah bukti bahwa demokrasi hanyalah topeng Barat untuk menguasai negeri Islam. Peristiwa ini juga menjadikan pelajaran bagi kita bahwa demokrasi tidak dapat digunakan untuk kemuliaan Islam.
Demikianlah yang disuarakan oleh beberapa orator dalam aksi DPD II Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Semarang beserta masyarakat sebagai aksi solidaritas untuk kaum muslimin yang tewas secara mengenaskan karena kebrutalan militer Mesir di bawah Jend. Al Sisi yang secara keji dan biadab memberondong rakyatnya sendiri. Aksi yang diselenggarakan pada Rabu (21/8) ini mengambil tema Save Egypt with Khilafah. Aksi diawali dengan mengelilingi Lapangan Simpang Lima Semarang, sholat ghaib untuk mendoakan saudara saudara muslim yang menjadi korban di Mesir, serta orasi dan doa.
Koordinator aksi menyampaikan bahwa aksi ini bukan untuk mendukung Mursi. Aksi ini diadakan untuk solidaritas kaum muslim yang menjadi korban, serta menunjukkan kepada masyarakat bahwa demokrasi adalah bukan jalan yang benar dan bahkan jalan kufur yang tidak dapat digunakan untuk penegakan kemuliaan Islam.
Ust Awam dalam orasi pertamanya menyampaikan bahwa Islam tidak dapat didirikan dengan sistem demokrasi yang kufur. Islam hanya dapat dimuliakan dengan metode dan manhaj yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW. Sedangkan Ust. Abdullah IAR dalam orasinya menyampaikan bahwa yang dilakukan oleh militer benar benar biadab. Demokrasi yang dikatakan para pengusungnya dapat bersanding dengan Islam adalah omong kosong belaka. Hanya dengan Khilafah sajalah sistem yang dapat memuliakan Islam dan kaum muslimin. [] I’lamy HTI Semarang