Liqa Syawal HTI Tamansari Bogor

HTI Press, Bogor. Ahad (25/8) 30 Orang dari kalangan tokoh masyarakat, ustadz dan juga pelajar se-Tamansari Bogor menghadiri acara Halal Bihalal yang diadakan oleh HTI DPC Tamansari Bogor. Acara tersebut juga dihadiri oleh salah satu peserta dari Malaysia, yaitu Bapak Tirmidzi, yang kebetulan sedang berkunjung ke Indonesia. Acara yang dilaksanakan di Aula Yayasan Maslahatul Anwar Jl. Nurkim Gg. Tabo tersebut cukup menarik perhatian para peserta, “Selama ini peserta belum pernah mengetahui tentang Islam yang begitu luas selain hanya masalah ibadah mahdah saja, sehingga materi ini sangat penting untuk disampaikan”, ungkap ketua panitia Dadang Kohar, S.Pd.I.

Boni Shallehuddin selaku Ketua HTI DPC Tamansari, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa syawal merupakan momentum mewujudkan taqwa yang Hakiki melalui perjuangan menegakkan Khilafah. Selain itu juga penerapan hukum Allah secara menyeluruh seperti jilid, rajam, Qishas dan sebagainya merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan, sebagai mana sholat, zakat dan puasa. “Negara ini hanya memfasilitasi ibadah umat Islam yang menghasilkan duit saja, seperti Zakat, Munakahat (Nikah) dan juga Haji sedangkan yang tidak menghasilkan duit ditinggalkan,” tegasnya.

Acara yang mengambil tema “Bersama Umat Memperjuangkan perubahan dunia menuju tegaknnya Khilafah” ini berjalan dengan sukses. Para hadirin merasa acara tersebut sangat bermanfaat dan penting. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 sampai dengan 11.30 ini. Tidak ada peserta yang meninggalkan acara lebih awal, semua peserta terlihat khusyu’ mendengarkan tausiyah yang disampaikan sampai akhir acara.

Ust. Zamroni Ahmad sebagai pemateri pada kegiatan Halal Bihalal ini memberikan tausiyah tentang Arah Perubahan Dunia Menuju Khilafah dan juga Dalil syara tentang Kewajiban Khilafah. Materi yang menurut sebagian orang ini adalah materi yang sangat sulit untuk dipahami masyarakat kebanyakan, namun lewat lisan Beliau materi ini disampaikan dengan mudah dan menarik sehingga peserta benar-benar paham bahwa berjuang menegakkan Khilafah adalah sebuah Kewajiban.

Menurut ustadz yang menemukan cara belajar bahasa arab dengan metode cepat ini mengungkapkan beberapa hal, diantaranya AS, Rusia, Cina dan negara-negara Barat lainnya, berikut para penguasa boneka di sekitarnya, seperti Iran, Irak, Turki, Mesir, Yordania, Libanon, Qatar dan Saudi saling bahu-membahu untuk membendung tegaknya Khilafah di Suriah. Namun dengan izin dan pertolongan Allah, semuanya gagal. Pada saat yang sama, hampir seluruh wilayah Suriah, termasuk Damaskus, telah berhasil dikuasai oleh para pejuang Islam yang mukhlis itu. Lalu Ust. Zamroni membacakan ayat “Bukankah waktu Subuh itu telah dekat?” (Q.s. Hud [11]: 81), tanya Allah. Iya, fajar Khilafah itu kini hampir tiba. Umat Islam kini pun menanti detik-detik berkumandangnya “adzan Fajar”, berdirinya Khilafah.

Aditya Wiguna Pamungkas yang akrab dipanggil teman-temannya Adit mengungkapkan bahwa acara seperti ini membuka wawasan dia tentang islam. “Saya ingin teman-teman saya juga mengetahuinya” ungkap siswa kelas 2 SMK Kusuma Bangsa yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Kerohanian di sekolahnya.

Tak mau kalah dengan gelora semangat para pemuda bapak Arifin dan bapak Abdurrohim yang berusia sekitar 55 tahun, diusianya yang tergolong sepuh, Beliau mengatakan siap menjadi bagian pejuang syari’ah dan Khilafah. Dan diakhir acara seluruh peserta membacakan ikrar perjuangan bersama untuk menjadi penjaga Islam dan pejuang Syari’ah dan Khilafah. [] Ram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*