HTI Press, Banjar. Beragam pertanyaan terkait Hizbut Tahrir disampaikan oleh para peserta Liqa Syawal 1434 H salah satunya dari Tokoh Masyarakat Banjar Muhammad Abdul Latif, Sabtu (31/8) di Gedung Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy (BBWSC) Kota Banjar, Jawa Barat.
“Apakah tidak bisa perjuangan Khilafah ini diawali dulu dengan metode daerah-daerah dulu tidak langsung mendunia? Apakah menjadi anggota Hizbut Tahrir ada identitas? Siapa pemimpin Hizbut Tahrir dunia?” tanyanya bertubi-tubi.
Dengan lantang KH Yasin Muthahhar utusan dari DPP Hizbut Tahrir Indonesia menjawab. Pertama, perjuangan Islam bukan perjuangan yang setengah – setengah dan menuruti emosi belaka. “Karena boleh jadi selama ini perjuangan yang menurut perhitungan manusia itu susah tetapi menurut perhitungan dan di hadapan Allah tentulah sangat mudah,” jelasnya.
Kedua, anggota Hizbut Tahrir disatukan dengan perasaan dan pemikiran yang sama meski dari berbagai macam organisasi. Sehingga tidak ada identitas khusus. “Oleh karena itu agar satu perasaan dan pemikiran maka ikuti kajian-kajian Hizbut Tahrir yang ada,” ajaknya.
Ketiga, “pemimpin Hizbut Tahrir saat ini adalah seorang ulama ahli fiqih dan ahli tafsir Syekh al’alim Atha Abu Ar Rastah,” pungkasnya.[]Akurhna Infokom Banjar/Joy