Liqo Syawal Dan Forum Diskusi Sosial Kemasyarakatan Tokoh Tangerang Selatan

HTI Press. Gregetan, begitulah rasanya ketika diskusi para tokoh aktivis muslimah berlangsung. Para tokoh gregetan karena tidak terima perempuan dieksploitasi dalam acara kontes-kontes kecantikan, dampak dari diskusi hangat tersebut para tokoh menjadi bersemangat untuk memahamkan masyarakat tentang bahaya agenda Miss World yang tahun ini akan digelar di Indonesia.

Forum Diskusi Sosial Kemasyarakatan ini digagas Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Tangsel sebagai sarana sharing para tokoh dan penguatan opini terkait masalah yang sedang dialami masyarakat. Acara berlangsung Rabu, 28 Agustus 2013 di Rumah Makan H. Paijo Rawabuntu BSD Serpong dengan tema diskusi “Jelang Miss World 2013 di Indonesia”.  Dihadiri 25 orang aktivis dari berbagai organisasi perempuan Tangsel.

Diskusi menghangat tidak hanya karena secara filosofi acara kontes kecantikan semacam ini bertentangan dengan Islam ketika memandang seorang perempuan ideal, namun juga karena pemilihan ratu-ratuan seperti ini adalah penipuan, disamping pelecehan terhadap perempuan. Penipuan karena acara Miss World dan acara semisal memperlakukan kemolekan tubuh layaknya kapstok pakaian yang dipakai untuk memajang model terbaru sebuah baju atau produk-produk kecantikan agar menarik minat pembeli. Pelecehan karena acara seperti ini menilai perempuan semata karena tampilan fisik. Dampaknya terhadap para wanita yang menyaksikan acara ini menjadi merasa bersalah karena merasa cacat, merasa kecantikannya tidak sempurna sesuai brand image yang diusung para ratu tersebut. Mereka merasa termarginalkan karena berkulit gelap, bertubuh gemuk, dsb. Rasa bersalah ini sengaja dibuat untuk dimanfaatkan, yakni untuk meraup keuntungan dari penjualan berbagai produk kecantikan.

“Dahulu perempuan dapat diperjualbelikan layaknya barang dagangan, kemudian Islam datang mengangkat tinggi derajat perempuan. Islam menyatakan syurga dibawah kaki ibu (perempuan) demikian juga sebaik-baik perempuan adalah perempuan shalihah. Sekarang perempuan kembali dieksploitasi untuk kepentingan bisnis.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*