Liqo Syawal Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Tangerang Selatan “Mewaspadai dan Mencegah Ekspoitasi Perempuan”
HTI Press. Sekitar 150 tokoh majelis ta’lim,organisasi perempuan dan aktivis muslimah memenuhi Gedung Serbaguna perumahan Batan Indah dalam acara Liqo Syawal Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Daerah Tangerang Selatan (1/9/2013). Acara diawali dengan sambutan oleh PJ MHTI wilayah Tangerang Selatan, Ir. Afifatul Millah, yang menyeru peserta untuk memperkuat komitmen untuk istiqamah menjalankan syariatNya secara kaffah selepas hari raya serta dengan peran ketokohannya bersama-sama memperjuangkan tegaknya Khilafah Islamiyah.
Acara yang dikemas dalam bentuk talkshow ini bertemakan “Mewaspadai dan Mencegah Eksploitasi Tubuh Perempuan (jelang ajang miss world 2013)”. Pembicara pertama, Ketua Divisi Muslimah DPD II HTI Kota Tangerang Selatan, Ustdzh Noor Hidayah, SIP, memaparkan bahwa kontes kecantikan, serupa Miss World yang akan diselenggarakan di Bali dan Bogor September ini, sangat merendahkan dan mengeksploitasi wanita demi semata-mata kepentingan bisnis. Wanita mengumbar auratnya, berlenggak-lenggok di depan bukan mahromnya, tabaruj, dan juga adanya bahaya kapitalisasi budaya yang bertentangan dengan Islam.
Pembicara kedua dari Lajnah Fa’aliyah MHTI Tangsel, Ustdzh Ir.Inayah Ismina Wijayani, memaparkan bagaimana ketiadaan institusi khilafah membuat kehormatan dan kemuliaan perempuan tergadaikan, pasalnya tanpa adanya khilafah, aturan Islam yang kaffah tidak dapat diterapkan secara sempurna sehingga akhirnya berujung pada ekploitasi perempuan dengan berbagai cara semisal ajang Miss World. Beliau mengajak para hadirin untuk kembali kepada hukum syariat Islam dan bersama–sama berdakwah mengembalikan khilafah.
Salah satu pertanyaan dari peserta yaitu agenda apa di balik pelaksanaan Miss World di Indonesia. Pembicara menjelaskan agenda utamanya adalah komersialisasi tubuh perempuan untuk kepentingan bisnis dan liberalisasi budaya. Pembicara memaparkan bukti kebohongan pendapat penyenggara miss world dan pemerintah bahwa ajang ini akan mencerdaskan perempuan dan Indonesia akan maju dari sisi ekonomi dan pariwisata. Pembicara mengingatkan pemerintah bahwa ajang eksploitasi perempuan akan berdampak buruk pada masyarakat termasuk generasi muda. Perempuan akan sibuk memikirkan bagaimana caranya agar berpenampilan menarik lawan jenis dan efek selanjutnya adalah pergaulan bebas, narkoba,HIV AIDS. Biaya yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak negatifnya jauh lebih besar dibanding dengan peningkatan sesaat devisa negara akibat kontes miss world. Banyak cara yang lebih kreatif dan tidak berdampak negatif dalam memajukan ekonomi dan pariwisata Indonesia.
Di akhir sesi Talkshow, Ustdzh Sofiah, tokoh muslimah di wilayah Koceak, menyampaikan testimoninya bahwa beliau sangat tercerahkan dengan acara ini yang mengupas tuntas permasalan ini, serta akan menyambut positif berbagai agenda MHTI Tangsel ke depan. Di akhir acara semua peserta menandatangani serta membacakan Pernyataan Sikap Bersama, “Tolak Miss World 2013: Kapitalisasi Tubuh Perempuan, Penghinaan Terhadap Umat Islam”. Acara diakhiri dengan pembacaan do’a dan bersalam-salaman.