Aktivis Muslimah DIY Tolak Ajang Miss World 2013 di Indonesia
HTI Press. Sekitar 35 orang aktivis muslimah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Aktivis Mahasiswi Muslimah DIY berkumpul menggelar konsolidasi bersama pada Sabtu (31/8) di Masjid Kampus UGM, untuk menyusun pernyataan sikap terkait agenda penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia. Mereka berasal dari berbagai kampus di Yogyakarta, diantaranya UGM, UNY, UIN, UII, UMY, UST, dan STEI HAMFARA, serta dari instansi lembaga kampus yang beragam, diantaranya BEM, Sie Kerohanian Islam, Keluarga Mahasiswa Muslim, Lembaga Dakwah Kampus, serta Himpunan Mahasiswa.
Para aktivis tersebut memandang bahwa ajang Miss World tidak lebih dari sekedar upaya eksploitasi dan liberalisasi perempuan di seluruh dunia terutama di Indonesia, yang akan merendahkan harkat dan martabat perempuan serta meningkatkan kerusakan moral generasi Bangsa. Ahsani Rahmi Pramudita, S.Si., selaku pemimpin forum sekaligus penanggung jawab kegiatan ini menyatakan bahwa Indonesia adalah Negeri Muslim terbesar di dunia, jika penyelenggaraan agenda Miss World dilakukan di negeri ini, maka Indonesia turut melanggengkan upaya eksploitasi dan liberalisasi perempuan.
Oleh karenanya, melalui forum tersebut, para Aktivis Mahasiswi Muslimah DIY menyatakan menolak dengan keras agenda penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia, mendesak pemerintah untuk segera mencabut izin penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia, mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menolak segala bentuk upaya eksploitasi dan liberalisasi perempuan, serta mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mencampakkan sistem Kapitalis Sekular dan menggantinya dengan sistem Khilafah Islam.
Forum konsolidasi tersebut diakhiri dengan penandatanganan pernyataan sikap oleh peserta, sebagai bukti bahwa para aktivis muslimah DIY menolak ajang Miss World, menolak liberalisme, kapitalisme, dan sekularisme, serta menginginkan penerapan Syari’ah dan tegaknya Khilafah.