“Kembali kepada Fitrah, Kembali kepada Kemuliaan Perempuan dengan Syariah dan Khilafah”
HTI Press. Sebagai bentuk jalinan ukhuwah diantara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD II Cirebon dengan tokoh umat, Ahad 8 September 2013, diadakan acara silah ukuwah yang diselenggarakan oleh MHTI DPD II Cirebon dengan tema acara “Kembali kepada Fitrah, Kembali kepada Kemuliaan Perempuan dengan Syariah dan Khilafah”. Acara ini bertempat di Aula Masjid Sayidin PANATAGAMA SMA Al Azhar 5 Cirebon. Hadir sebagai pembicara yaitu Ibu Yati Juyati, S.Pd. (Pengurus Aisiyah Kabupaten Cirebon) dan Ustadzah Fatimah Salma, S.P. (Muslimah HTI DPD II Cirebon). Hadir pula Ibu Hj. Titin Sutiningsih tokoh muslimah dari Majalengka yang memberikan testimoni, dan Ustadzah Lilis Suryani S.S (Muslimah HTI DPD I Jawa Barat) yang memberikan seruan perjuangan. Untuk memeriahkan acara, di tengah acara panitia menampilkan puisi musikal.
Pembicara pertama, Ibu Yati, Juyati, S.Pd. memaparkan kondisi saat ini para perempuan mengalami berbagai masalah mulai dari kemiskinan, kebodohan, dan kedzoliman. Sehingga kondisi perempuan mengalami kemunduran. Bahkan dengan adanya kontes Miss World semakin merendahkan martabat perempuan. Pembicara pertama pun mengatakan bahwa Miss World pun meracuni pola pikir generasi. Anak-anak generasi sekarang menjadi menganut liberalisme, mengusung hedonisme, dan memuja kepada hal-hal lain yang tidak hakiki, jauh dari ketaatan kepada Allah Swt. Bahkan sistem pendidikan pun terbukti telah gagal dalam mendidik generasi.
Sedangkan Ibu Hj. Titin Sutiningsih tokoh muslimah dari Majalengka yang memberikan testimoni, bahwa syari’ah dan khilafah adalah satu-satunya solusi dan dengan syariah dan khilafah yang bisa menghapus kemiskinan dan kebodohan perempuan. Sehingga akan lahirlah generasi yang sholeh dan sholehah.
Pembicara kedua, Ustadzah Fatimah Salma, S.P. menerangkan mengenai “Perempuan Mulia dengan Syari`ah dan Khilafah”. Beliau menegaskan “Dengan diselenggarakannya event Miss World di Indonesia semakin menunjukkan bahwa negeri ini adalah budak atau penghamba kapitalis bukan penghamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” Beliau memaparkan bahwa Islam yang dapat memuliakan perempuan dengan segala aturan yang diberikan oleh Allah SWT diantaranya menetapkan bahwa peran utama perempuan adalah sebagai pencetak generasi dan manager rumah tangga. Selain itu Islam menetapkan aturan pergaulan dengan lawan jenis, mewajibkan perempuan menutup aurat, larangan bertabaruj, penjaminan nafkah oleh wali, menjamin pendidikan untuk perempuan dan lain sebagainya. Pembicara menerangkan bahwa jika Khilafah tegak akan benar-benar menjamin kemuliaan dan kesejahteraan perempuan.
Sementara Ustadzah Lilis Suryani S.S. menyampaikan seruan perjuangan. Dengan berbagai penderitaan umat Islam di seluruh penjuru dunia Insya Allah akan cepat berakhir karena Allah tidak akan membiarkan umat Islam terus menderita dan Allah tidak akan menyalahi janji-Nya untuk menegakkan Khilafah yang kedua. Sebuah sistem politik yang bertanggung jawab yang akan memuliakan umat Islam termasuk memuliakan harkat dan martabat perempuan. Pembicara kemudian menyeru para mubaligoh, dosen, dll untuk menggunakan pengaruh dan potensinya untuk bersama-sama memperjuangkan Islam.
Dihadiri 220 orang peserta, terdiri dari tokoh berbagai komunitas se-wilayah 3 Cirebon yaitu dari Kota dan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Majalengka, dan Indramayu.
Diharapkan dari acara ini, semakin mengukuhkan visi dan misi para muslimah untuk bersama-sama bergerak melakukan perubahan, lalu berjuang menegakkan syari’ah dan khilafah. Karena dengan syari’ah dan khilafah, perempuan khususnya dan kaum muslimin pada umumnya akan memperoleh kemuliaan.