Lomba Bakiyak dan Balap Karung tak Hilangkan Hakikat Miss World yang Eksploitatif

Pengamat Sosial Iwan Januar menyatakan meskipun MNC Group menonjolkan berita-berita yang humanis dan kental budaya Indonesia seperti lomba balap karung, lomba bakiyak dan voli yang diselingi tari kecak, namun tidak bisa menghilangkan hakikat dari kontes Miss World yang sesungguhnya.

“Itu semua tidak bisa hilangkan hakikat miss world yang eksploitatif!” ungkapnya kepada mediaumat.com, Kamis (12/9) melalui surat elektronik.

Iwan menduga, MNC melakukan itu untuk menarik simpati publik agar dapat menggelar final Miss World di Jakarta atau Sentul. “Itu agar kontes Miss World dibenarkan karena sudah mengikuti pakem budaya lokal. Ini cara berpikir yang gak bener,” tegasnya.

Iwan juga mengatakan: “Yang ditolak oleh mayoritas umat Islam di tanah air bukan sekedar bikini, tapi eksploitasi wanita, mulai dari umbar aurat, pamer kemolekan hingga menjadi etalase produk kosmetik, fesyen dan gaya hidup glamor dan hedonisme lainnya.”

Bagi mereka yang masih mendukung acara ini harusnya bercermin ke negara asal acara ini, Inggris. “Di sana acara ini sudah tidak laku!” tegasnya.

Menurutnya, di Inggris, tayangan televisi yang menyiarkan kontes ini jarang ditonton publik. Sudah begitu, kaum wanita, khususnya para pejuang hak-hak wanita juga menentang keras acara semacam ini, karena mereka tahu acara ini ajang eksploitasi kaum wanita.

Anggota Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia tersebut juga menyatakan: “Kita tidak menutup mata bahwa di tanah air kemaksiatan dan eksploitasi terhadap perempuan juga banyak, oleh karena itu kita berjuang menegakkan syariat Islam agar hal-hal seperti itu bisa dihentikan. Nah, sekarang momentum yang besar adalah mencegah acara Miss World.” (mediaumat.com, 13/9/2013)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*