HTI Press. Aksi penolakan pelaksanaan “Miss World 2013 yang dilaksanakan di negara muslim terbesar ini mendapat respon dari berbagai daerah di Indonesia tak terkecuali dari Papua, propinsi paling timur Indonesia. Pada Kamis (12/9) puluhan massa Hizbut Tahrir Indonesia Papua turun ke jalan menggelar aksi menolak acara ajang pamer aurat ala barat yang mengusung konsep beauty with purpose dan 3B (beauty, Brain & Behaviour) sebagaimana yang ramai diberitakan oleh media.
Puluhan massa Hizbut Tahrir tersebut menggelar aksi di taman Imbi kota Jayapura yang bersebelahan dengan Kantor DPR Papua yang merupakan simbol dan ikon inspirasi rakyat Papua. Dalam aksi tersebut selain berorasi massa juga membagi – bagikan selembaran yang berisi pernyataan sikap Hizbut Tahrir terhadap penyelenggaraan Miss Word 2013 di Indonesia yang dalam pernyataan tersebut di antaranya berisi :
- Penolakan penyelenggaraan acara Miss World 2013 karena acara ini tidak lebih sebagai ajang eksploitasi tubuh perempuan sehingga acara itu seakan sangat merendahkan harkat dan martabat kaum perempuan;
- Mendesak pemerintah agar mencabut izin penyelenggaraan dan mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan segala bentuk eksploitasi terhadap kaum perempuan;
- Menyerukan kepada seluruh umat untuk berjuang, dengan sungguh – sungguh guna mengganti sistem sekuler – kapitalis yang terbukti sebagai sumber dari penistaan harkat dan martabat perempuan melalui berbagai bentuk eksploitasi dan komersialisasi perempuan dengan sistem islam melalui penerapan Syariah islam dalam institusi Khilafah.
Aksi tersebut cukup,menarik perhatian warga yang lewat karena para aktivis Hizbut Tahrir tersebut di samping berorasi, membagikan selebaran, dan membentangkan spanduk penolakan juga mengibarkan bendera berwarna hitam dan putih yang bertuliskan kalimat tauhid. Banyak yang bendera apakah itu ?
Tampak pula, ketua IPNU (Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama) Propinsi Papua. Dalam komentarnya, Slamut Benny Waku, SE mengatakan “acara Miss World 2013 ini adalah bentuk umbar aurat yang justru inilah yang kemudian menyebabkan pelecehan terhadap martabat perempuan. Dan acara itu akan merusak generasi dan anak bangsa ini”.
Kemuliaan perempuan bukanlah di tentukan oleh fisiknya namun pemikiran dan tingkah lakunya. Dalam pandangan Islam ukuran kemuliaan itu adalah sejauh mana ketaqwaan kita kepada sang khalik Allah SWT pemilik alam jagad ini (Sudin Lasahia_Papua)