Miss World: ’Ajang Manipulasi 3B’

HTI Press. Ahad, 25 Agustus 2013, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Provinsi Kep.Bangka Belitung, menggelar acara talk show bertajuk: Miss World : Ajang Manipulasi 3B (Brain, Beauty and Behaviour). Acara diselenggarakan di Gedung Panti Wangka Pangkalpinang, dimulai pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB.

Pembukaan acara dipandu oleh host Ukhty Kiki dan Ukhty Zahrina yang dengan semangat menyapa peserta talkshow yang berjumlah sekitar 200 remaja putri Bangka Belitung dari berbagai sekolah, perguruan tinggi dan  organisasi remaja.

Sebelum masuk pada acara inti talkshow, dibacakan sebuah puisi tentang perjalanan kehidupan seorang remaja yang menjauhkan diri dari aturan Islam sehingga tersesat dalam menapaki jalan hidupnya oleh Ukhty Putri dan Ukhty Nada.

Talkshow, dipandu oleh Moderator, Ustadzah Najma Karimah. Menghadirkan 3 pembicara, yaitu Ukhty Siti Nafsiah (Mahasiswi STAIN SAS Babel/Aktivis MHTI Babel), Ibu Mery Hastuti Ibrahim (Jurnalis Harian Babel Pos), dan Ibu Novita Ertiana (Ketua DPD I MHTI Babel). Pembicara pertama memaparkan materi berjudul “Perempuan dan Kontes Kecantikan” yang menjelaskan fakta tentang sejarah dan “bisnis” komoditi perempuan dari Miss World, serta alasan penolakan Miss World yang menjadi pintu berbagai kemaksiatan. Pembicara kedua memaparkan materi berjudul “Benarkah Kita Dapat Reward dari Pergelaran Miss Word” yang menitikberatkan pembahasan bahwa tidak ada keuntungan yang didapat dari pergelaran Miss Word, justru yang didapat hanyalah mudharat. Pembicara ketiga memaparkan materi  berjudul “Cantik dan Cerdas dengan Islam Produk Khilafah” yang menjelaskan bahwa remaja bisa cantik dan cerdas hanya dengan Islam, bukan dengan standar 3B yang diusung oleh kontes kecantikan seperti Miss World.

Seusai pemaparan materi, dibuka sesi tanya jawab dengan 3 orang penanya. Pertama, Ukhty Citra (Mahasiswi STAIN SAS Babel) yang bertanya bagaimana mungkin menolak Miss World di Indonesia yang mengakui kebebasan ekspresi, berarti sama saja dengan menentang kebebasan tersebut yang sudah berlaku di Indonesia? Kedua, Ukhty Zam Erlis (Pelajar MTs Pangkalpinang) yang bertanya bagaimana cara membentengi diri dalam menghadapi derasnya arus kemajuan teknologi yang berpeluang besar untuk memunculkan hal negatif? Ketiga, Ukhty Desi (Aktivis Lembaga MASTER/Mata Air Syurga) yang bertanya bagaimana solusi dari permasalahan penyelenggaraan Miss Word ini yang sudah jelas menguntungkan kaum kuffar dimana keuntungan dari penyelenggaraan Miss World (dalam rangka promosi produk) digunakan pula untuk memerangi umat Islam?

Akhir sesi talkshow ditutup dengan penyatuan komitmen remaja Babel untuk bersama-sama “Say No To Miss World” sekaligus menandatangi spanduk pernyataan Tolak Miss Word! Yang telah disediakan oleh panitia.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*