Miss World Bali, Exploitasi Wanita Berkedok Pariwisata

HTI Press, Malang. Kritik keras kembali disuarakan HTI Malang kepada penguasa terkait pemberian fasilitas perhelatan Miss World 2013 di Bali. Sebagai bentuk kepedulian akan penjagaan atas martabat wanita HTI Malang menyatakan penolakan diselenggarakannya kontes kecantikan ratu sejagad, Miss World 2013. Kritik dan penolakan itu disampaikan terbuka dengan mengadakan aksi longmarch dari perempatan Toga Mas menuju Alon-alon kota Malang, Ahad ( 8/9).

Kontes Miss World oleh para pengasongnya dikatakan untuk memilih orang paling cantik sejagad dan konon akan mampu mendongkrak daya tarik pariwisata Indonesia dimata dunia. Realitasnya Miss World mengeksploitasi wanita untuk kepentingan bisnis para kapitalis, mulai dari iklan hingga pornoaksi. Dari realitas fakta Miss World dunia menunjukkan bahwa Miss World di Bali hanyalah satu dari sekian usaha para kapitalis yang bersimbiosis dengan penguasa untuk mengeksploitasi wanita berkedok pariwisata.

Tipuan lainnya yang ingin diangkat para pengasong Miss World adalah kontes Miss World ini ingin menggali kecerdasan wanita dengan brain (kecerdasan), behavior (kepribadian) dan beauty (kecantikan). Bila maksud penyelenggaraan Miss World adalah untuk menggali dan menampilkan kecerdasan tentu akan relevan bila evennya lomba cerdas cermat saja bukan dengan kontes kecantikan.

Menurut Abdul Malik, ketua HTI DPD II Malang, saat memberikan sambutan sebelum longmarch, pengasong Miss World yang berusaha menunjukkan manfaat Miss World terkategori “yuchibuuna antasyiial faachisyah” yaitu orang-orang fasik karena Miss World adalah perbuatan keji dan mungkar. Ia mengutip ayat 19 dari QS. An Nur, “Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar -berita- perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan akhirat”.

Menurut Abdul Malik dalang diadakannya kontes Miss World adalah kapitalis sebagai upaya untuk meningkatkan oplah media. Meningkatkan omset penjualan alat-alat kecantikan. “Biang masalahnya adalah kapitalisme, jadi biangnya harus dihancurkan”, tegasnya.

Abdul Malik mengajak kepada kaum muslimin untuk merubah kemungkaran. Merubah kemungkaran dengan tangan adalah tugas penguasa namun penguasa justru memberi vasilitas atas kemungkaran Miss World. Oleh sebab itu menurutnya masih ada jalan merubah kemungkaran dengan ucapan. Ia mengajak agar lisan yang kita punya hendaknya digunakan untuk merubah kemungkaran dengan menyuarakan menolak kontes Miss World, menolak exsploitasi tubuh wanita sehingga tidak termasuk orang-orang yg mendapat dosa lantaran sengaja mendiamkan kemungkaran.

Diera kekhilafahan al Muktasim kehormatan seorang wanita sangat dijaga. Kisah pengiriman ribuan pasukan demi menjawab seruan seorang wanita yang dinodai kehormatannya dengan disingkap auratnya didepan khalayak yahudi saat itu sungguh fenomenal dalam sejarah Islam. Bagaimana dengan saat ini? Kehormatan wanita tidak terjaga justru aurot wanita menjadi komodity pasar, barang dagangan kapitalisme. Hanya dengan khilafah kehormatan wanita terjaga. [] MI HTI Malang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*