Motif Busuk Di Balik Miss World: Eksploitasi Fisik Perempuan
HTI Press. “Saya setuju Miss World diadakan di Indonesia, karena akan mengangkat citra dan martabat Indonesia di mata dunia Internasional”, jawab salah seorang mahasiswi. “Saya juga setuju, karena akan meningkatkan devisa negara dengan banyaknya turis yang datang ke Indonesia, karena acara Miss World ini disiarkan di hampir seluruh negara di dunia”, timpal yang lainnya. “Saya tidak setuju, karena Indonesia berpenduduk mayoritas muslim, jadi itu menghinakan Islam”, sanggah seorang mahasiswi lainnya. Penyelenggaraan Miss World di negeri dengan mayoritas penduduk beragama Islam ini menjadi hal yang kontroversial, termasuk di kalangan mahasiswa. Meski menuai penolakan dan protes dari berbagai Ormas Islam, ajang maksiat ini tetap diselenggarakan juga, padahal akan menimbulkan dampak liberalisasi budaya yang parah kepada generasi muda.
Hal ini menginsiatif Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Chapter Kampus UII untuk membongkar motif busuk para kapitalis di balik penyelenggaraan ajang ini, dengan menyelenggarakan kajian NGOBRAS (Ngobrol Bareng Islam Rabu Sore) perdana tahun ajaran 2013/2014, bertema “Bicara Miss World, apa pendapatmu?”, pada Rabu (18/09), di Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Pembicara, Marina Noorbayanti, S.Si, memaparkan 4 alasan mengapa Miss World harus ditolak dari sudut pandang Islam, yakni berlandaskan pada dalil-dalil syara’ yang berbicara tentang perempuan. Pertama, karena ajang Miss World menyalahi perintah untuk menutup aurat di dalam Islam, sebagaimana yang telah difirmankan Allah SWT di dalam Al-Qur’an Surah An-Nuur : 31. Kedua, ajang ini melanggar perintah Allah untuk ghad al-bashar (menundukkan pandangan terhadap hal-hal yang bukan menjadi hak seorang muslim). Ketiga, karena ajang ini merupakan kontes untuk ber-tabarruj (memamerkan kecantikan seorang perempuan), padahal tabarruj dilarang di dalam Islam. Keempat, termasuk kategori perkara tasyabbuh, yakni meniru orang-orang kafir dalam kebudayaan, kebiasaan maupun gaya hidup mereka, yang juga merupakan hal yang diharamkan di dalam Islam.
Motif busuk di balik penyelenggaraan Miss World ini adalah ide eksploitasi terhadap fisik perempuan oleh para kapitalis/pemilik modal. Perempuan dinilai hanya dari bentuk fisiknya saja serta seberapa mampu ia menghasilkan uang. Beberapa peserta terlihat antusias bertanya seputar pandangan Islam tentang perempuan. Di akhir acara, pembicara kembali menekankan dan mengajak peserta untuk ikut menyuarakan penolakan terhadap ajang maksiat ini karena menghinakan perempuan dan bertentangan dengan Islam. Islam memuliakan dan menghormati perempuan, kapitalisme mengeksploitasi dan menghinakan perempuan.