Training Mubalighah Palembang
HTI Press. Sabtu, 28 September 2013. LKM (Lajnah Khusus Mubalighah) Muslimah HTI Sumsel mengadakan training mubalighah di Aula Hotel Paradis Palembang, dari 100 peserta yang ditargetkan oleh panitia, hadir 135 peserta, yang membuat kapasitas diruangan cukup padat. Sebagai nara sumber: Ustadzah Ema Sofiyana Wahab, S.Ag (Mubalighah Sumsel) menyampaikan materi “Islam Peraturan yang Sempurna”.
Materi kedua disampaikan oleh Ustadzah Qisthi Yetty Handayani, S.Pt (Ketua Muslimah DPD I HTI Sumsel), yang membahas tema “Islam Politik”. Beliau mengatakan bahwa ”politik dalam pandangan Islam adalah memelihara/mengatur“ beliau mengatakan “ibu, ibu seringkan melihat laki-laki yang tidak melaksanakan sholat jum’at karena sibuk mencari uang, nah seharusnya ada aturan negara yang mengatur mereka untuk bisa melaksanakan ibadah sholat jum’at, Cuma bu… model negara macam apo nian yang nak ngatur aqidah umat nih???” Jelas beliau dalam bahasa Palembang. “Ternyata ada negara yang mengatur aqidah umat, negara itu adalah Khilafah, bu”. Beliau melanjutkan bahwa salah satu tugas Khilafah adalah menjaga serta memelihara aqidah umat.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Ustadzah Khoiyirah, S.Sos (Koordinator LKM Muslimah HTI Sumsel) yang membahas tema “Pentingnya Dakwah Ideologis Menuju Kemuliaan” beliau mengatakan bahwa “menjadi pengemban dakwah itu adalah perbuatan yang mulia” kenapa??? Timpal peserta “karena termasuk orang yang tidak merugi, dakwah merupakan perkataan yang baik, mendapat balasan lebih baik daripada unta merah, pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya, mendapat pahala yang berkelanjutan, pahala yang tidak terputus, menyelamatkan dari azab, jalan menuju khoiru ummah, pewaris para nabi, dan mendapat pertolongan Allah” mau menjadi mulia??? “mau” jawab para peserta “maka berdakwahlah, jadilah pengemban dakwah. Siap jadi juru dakwah ideologis, bu??? Insya Allah timpal peserta”.
Narasumber terakhir adalah Ustadzah Syafrida, S.H (Koordinator LF Muslimah HTI Sumsel) yang menyampaikan tema “Profil Pengemban Dakwah Ideologis”. Beliau menyampaikan beberapa karakter yang harus dimiliki oleh para pengemban dakwah antara lain: meyakini Islam sebagai mabda/ideologi, memiliki ilmu yang cukup, memiliki keimanan yang tokoh, dan menguasai retorika dakwah. Antusias para peserta tak pudar hingga acara terbukti dari setelah ISHOMA tempat duduk terisi penuh.