HIP Semarang : “APEC, Alat Invasi Ekonomi dan Politik”

HTI Press, Semarang. Sungguh, watak dari suatu organisasi internasional bergantung pada ideology. Negara yang mengemban ideologi tentu akan mampu mempengaruhi kebijakan pada setiap pertemuan. “Begitu pula tentang APEC, Amerika Serikat dan Cina tentu adalah sebagai negara yang berpengaruh dan mempunyai kepentingan terbesar dalam APEC ini.” Demikian sekelumit dari tayangan video pembuka dalam Halqoh Islam dan peradaban yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia DPD I Jawa tengah di Hotel Grasia Semarang, pada Ahad (13/10) lalu.

HIP kali ini  menghadirkan empat pembicara yang kompeten, yaitu Ir Dadang Sumantri (Ka Biro Perekonomian Jawa Tengah), Yeru Salimianto SE, MM (mantan atase perdagangan RI di Belanda), Dr Edhy Sutanto (pengamat ekonomi) serta Ustadz Ihsan Abdul Jalil (DPP HTI). Acara dipandu oleh moderator Achmadi, SS, MM.

Berbagai kondisi lesunya industry di dalam negeri khususnya jawa tengah, dengan ditutupnya berbagai industry justru terjadi setelah penerapan hasil hasil dari APEC. Demikian disampaikan Abdullah IAR, Ketua HTI DPD I Jateng.

Dadang Sumantri yang datang mewakili Gubernur Jateng, menjelaskan bahwa benar sekarang ini sudah terjadi perdagangan bebas untuk semua komoditi. Produk luar negeri yang begitu massif menyerbu, dampaknya jelas mematikan produk-produk dalam negeri. Oleh karenaya dia menghimbau hadirin yang memenuhi Hall Asoka ini untuk dapat menggunakan produk dalam negeri.

“Daya saing yang kuat dari produk dalam negeri seharusnya yang ditekankan.” Demikian Yeru menyampaikan. “Harusnya banyak yang bisa dipetik dari APEC ini.” Terang saja pernyataan ini dibantah oleh pembicara ketiga yaitu Edhy Sutanto. APEC justru melemahkan daya saing. Yang sebenarnya ini selaras dengan teori konspirasi barat / Yahudi dalam menjajah Islam. Penjajahan Yahudi yang dilakukan terhadap Ummat Islam ada 3 (tiga) tahapan yaitu Feodalisme (penjajahan fisik), Ekonomi dan Pola Pikir. Saat ini, Ummat Islam sudah terjajah secara pola pikir, yang menyebabkan mereka tidak mengetahui dengan pasti bahwa mereka sebenarnya sudah dijajah.

Edhy menambahkan, “Sudah saatnya Indonesia sebagai negeri dengan penduduk Islam terbesar ini sadar akan skenario Barat, dan perlu ada system alternative untuk mengembalikan kejayaan umat yang pernah dimilikinya.”

“Itu jawabannya Islam.” Tukas Ihsan,  “Islam sudah dijamin keunggulannya oleh Sang Maha Pencipta. Jika diterapkan pasti akan diturunkan rahmat ke penduduk bumi ini”. Bukti akan penerepan Islam menjadi mulia dapat ditengak pada masa kekhilafahan selama 13 abad lamanya.  Untuk dapat diterapkan secara sempurna, Islam membutuhkan institusi, yang institusi itupun sudah dicontohkan yaitu Khilafah.[]MI HTI Semaran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*