Pengurangan Bantuan Amerika Untuk Mesir, Upaya Gagal Perbaiki Citra Sisi
Amerika Serikat mengumumkan penghentian pengiriman tank, jet tempur, helikopter dan rudal ke Kairo. Negara Paman Sam itu juga menahan sementara bantuan uang tunai senilai 260 juta dolar untuk membayar pemerintah rezim militer Mesir agar terus berjalan di jalan demokrasi.
*** *** ***
Pengumuman ini datang pada saat meningkatnya kesadaran masyarakat umum di Mesir tentang sandiwara kudeta yang dipimpin oleh Sisi. Masyarakat juga semakin melihat ada kekuatan Amerika di belakangnya yang didukung secara politik media yang begitu telanjang. Sampai-sampai pemerintahan Obama menilai kudeta itu sebagai perwujudan dari kehendak rakyat, dan menolak menyebutnya dengan sebutan kudeta.
Untuk menyamarkan sikap Amerika ini dan untuk menyesatkan rakyat, pemerintah AS secara formalitas mengumumkan pengurangan bantuan ke Mesir. Padahal pengurangan ini sama sekali tidak berpengaruh pada pembiayaan tentara maupun gaji, serta hak-hak istimewa para pemimpinnya.
Dukungan AS terhadap militer Mesir sangatlah kuat. Sementara pengurangan ini hanyalah upaya untuk menutupi hakikat yang sebenarnya. Hal ini ditunjukkan oleh delegasi kongres AS yang berkunjung ke Mesir pada saat yang sama ketika diumumkan pengurangan tersebut, dimana itu dilakukan untuk meyakinkan para pemimpin militer terkait sikap AS terhadap para pemimpin militer Mesir dalam hal kudetanya.
Dengan demikian, tidaklah mengejutkan bahwa salah satu anggota Kongres—yang tengah mengunjungi Mesir—menyebut pemimpin kudeta Abdul Fattah al-Sisi sebagai “George Washington Mesir”. Begitu juga, setelah delegasi AS, termasuk di dalamnya Senator Michelle Bachman bertemu dengan para pejabat rezim kudeta dan tokoh Kristen, maka mereka menyebut “Apa yang terjadi pada tanggal 30 Juni adalah revolusi, yang merupakan kelanjutan dari apa yang terjadi pada tanggal 25 Januari 2011, dan itu bukanlah kudeta militer”.
Sementara Johmart mengatakan – salah satu anggota delegasi: ”Kami menemukan di Sisi sebagai seorang pemimpin, dan ia memiliki kesempatan untuk terpilih sebagai presiden, namun ia lebih peduli pada bagaimana membantu negaranya.”
Sejalan dengan sikap-sikap Amerika yang mendukungnya, di Mesir beredar foto Sisi dan menjadi penghias jendela, kafe-kafe, toko-toko, lembaga-lembaga pemerintah, dan rumah-rumah. Sementara slogan yang tertulis di bagian bawah poster-poster itu adalah “ia merupakan tempat bergantungnya kepercayaan kami, innahu mahallu tsiqatina.”
Upaya menciptakan kembali pemimpin di Mesir dan penerapan kebijakan militerisme yang represif pada rakyat setelah kudeta yang dipimpin Sisi, tidak lain adalah upaya putus asa AS untuk memutar jarum jam di Mesir ke belakang.
Dalam hal ini, AS telah melakukan kesalahan fatal. Amerika mengira akan bisa mengembalikan Mesir ke era Abdun Nashir dan Sadat. Keadaan di Mesir tidak akan pernah stabil di tangan Sisi dan militer, sebagaimana anggapan sebagian orang. Pemerintahan militer sudah tidak cocok lagi di era sekarang ini untuk memaksakan stabilitas negara, sebab keadaannya telah berubah dan berbeda. Jika AS dan para anteknya pernah berhasil pada tahun lima puluhan, enam puluhan dan tujuh puluhan abad yang lalu, namun itu tidak akan terjadi lagi setelah era revolusi.
Stabilitas yang diinginkan atau dijanjikan tidak akan pernah kembali ke Mesir setelah hari ini, kecuali dengan kembalinya pemerintahan Islam. Sebab Mesir merupakan bagian integral dari mesin revolusi Islam yang terjadi kawasan Timur Tengah, dimana ia merupakan perpanjangan alami dari negeri Syam, sebagaimana di masa lalu. Pada saat itu, Mesir dan Syam bersatu untuk mengusir serangan tentara Salibis dan Mongol. Begitu pul di masa depan, mereka akan bersatu mengusir negara parasit Yahudi dari Palestina. Menyapu bersih pengaruh AS dan Barat dari seluruh kawasan Timur Tengah dan negeri-negeri kaum Muslim lainnya. [Abu Hamzah al-Khathwani]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 15/10/2013.
Sungguh menyedihkan nasib ummat (yang seharusnya terbaik ini), dikendalikan orang-orang kafir, bahkan hanya segelintir politikus kafir Amerika dan sekutunya memainkan nasib jutaan ummat seperti permainan catur ! Mereka bunuh disana, culik disini, bom disana, tembak disini sesukanya! Ummat harus mengenyahkan Amerika yg busuk menjijikkan ini, dengan mencampakkan ajaran kufur-hina Demokrasi, Sekulerisme, Kapitalisme !
Makar Alloh swt. lebih baik yang akan menghancurkan makar kafir laknatulloh, Amerika, jongos-jongosnya Amerika dan sekutunya.