Kunjungan Nawaz Sharif ke Amerika adalah pengkhianatan atas darah ribuan warga sipil dan personil militer yang telah syahid dalam ledakan bom yang diorganisir oleh jaringan Amerika “Raymond Davis”. Selain itu, selama beberapa tahun Amerika telah melanggar kedaulatan Pakistan melalui serangan pesawat tak berawak, dimana ribuan kaum Muslim telah mati secara mengerikan. Namun, kepala eksekutif sebuah negara nuklir itu tidak menunjukkan tanda-tanda keberanian, martabat atau menentang serangan itu. Dia pergi ke Amerika untuk mengkonsolidasikan cengkraman Amerika di Pakistan, yang dibangun di atas tengkorak-tengkoran dan tulang-tulang mayat umat Islam. Jika sebuah negara lemah saja seperti Venezuela, yang terletak di halaman belakang Amerika, bisa mengusir diplomat Amerika atas tuduhan terlibat dalam aksi sabotase untuk mengacaukan negara, maka mengapa para pemimpin politik dan militer Pakistan dipimpin oleh Nawaz Sharif dan Kayani tidak bisa melakukannya dan tidak mengambil sikap yang keras terhadap campur tangan Amerika?
Kunjungan Nawaz Sharif ke Amerika adalah ucapan terima kasih seorang budak kepada tuannya, namun untuk apa? Untuk membuangnya (Syarif) ke jalan ketika mereka tidak bisa digunakan lagi empat belas tahun yang lalu. Dan kemudian, ketika mereka kehabisan para pengkhianat “kelas kakap” untuk mengamankan tuan mereka, mereka kemudian mengobrak-abrik tong sampah sejarah dan membawanya kembali! Namun dengan tidak memiliki rasa malu, Nawaz Sharif memberi penjelasan kepada Obama tentang kemajuannya dalam apa yang disebut sebagai perang Amerika melawan teror dan menerima petunjuk lebih lanjut bagaimana mengamankan rencana Amerika untuk tinggal secara permanen di wilayah tersebut, menyamar sebagai penarikan terbatas pada tahun 2014 . Dan itulah sebabnya mengapa setelah bertemu dengan Nawaz Sharif, Obama mengatakan bahwa dia “ingin mencegah kerjasama keamanan untuk menjadi sumber ketegangan antara AS dan Pakistan”.
Rakyat Pakistan dan para perwira militer yang tulus dalam angkatan bersenjata harus tahu bahwa sejarah Pakistan telah membuktikan bahwa kediktatoran dan demokrasi keduanya adalah kuda Amerika, yang dipersiapkan bagi setiap pengkhianat untuk menjadi jokinya. Setiap diktator atau penguasa demokratis, yang berkuasa, kemudian memperbudak kita, baik secara politik maupun ekonomi, dihadapan Amerika. Kemudian ketika kita dipermalukan di tangan Amerika melalui insiden seperti yang terjadi di Abbotabad dan Salala, para pengkhianat penakut ini berkata kepada negara bahwa memiliki hubungan dengan Amerika adalah suatu kebutuhan. Hanya Khilafahlah yang akan membebaskan Pakistan dari perbudakan politik dan ekonomi kepada Amerika, melalui penerapan Islam yang komprehensif. Hanya Khalifahlah Rashidah yang akan mengusir para diplomat Amerika, personil militer dan personil swastanya agar meninggalkan negara Pakistan, menutup Kedubes Amerika, konsulat dan basa, dan mengakhiri cengkraman Amerika. Oleh karena itu, para perwira yang tulus dalam angkatan bersenjata harus maju dan memberikan Nussrah (dukungan material) kepada Hizbut Tahrir untuk kembalinya Khilafah ke Pakistan dan mendapatkan keridhoan dari Allah SWT di dunia maupun di akhirat.
Shahzad Shaikh
Wakil Juru Bicara Hizbut Tahrir Wilayah Pakistan
Kamis, 19 Dzul Hijjah 1434 H
24/10/2013
No : PR13102