“Refleksi Sumpah Pemuda: Bangkitkan Semangat Juara Mahasiswa Dalam Mengawal Perubahan Besar Dunia”

HTI Press. Bojonegoro. Kembali Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Bojonegoro chapter kampus mengadakan Islamic Training Motivation.  Training Motivation yang diselenggarakan  pada hari minggu 20 Oktober 2013 mengambil tema “Refleksi Sumpah Pemuda : Bangkitkan Semangat Juara Mahasiswa dalam Mengawal Perubahan Besar Dunia”. Acara ini diselenggarakan di Aula BPMPD Bojonegoro, Jl. Panglima Sudirman N0.161 Bojonegoro. Trainer kali ini adalah aktivis dari Universitas Negeri Surabaya yang juga merupakan kandidat mahasiswa berprestasi peringkat terbaik ke-3 pada tahun 2007, Wulan Lintang P. Peserta yang  datang dari berbagai Universitas di Bojonegoro mampu menyemarakkan acara training. Dengan motto “Let’s be the real agent of change” acara ini diharapkan mampu menjadi langkah untuk mencetak agent of change untuk mengawal perubahan dunia menuju Kehidupan Islam.

“Pemuda Islam! Kami orangnya. Siapa diri kita? Sang Juara.. Allhu Akbar” yel yang diserukan host membuat suasana training menjadi penuh semangat. Sebelum acara inti, host menunjukkan video testimoni tanggapan dari mahasiawa dan dosen di beberapa universitas di Indonesia mengenai mahasiwa atau pemuda sebagai agent of change. Selain itu juga diputarkan film dokumenter Soe Hok Gie yang merupakan salah satu tokoh inspiratif bagi mahasiswa yang menjadi agant of change.

Untuk menjadi juara selain menjadikan diri sendiri sesuai dengan syariat Islam, tentu saja memerlukan lingkungan dan negara yang mendukung yaitu lingkungan dan negara yang syar’i. Jadi harus segera bergerak untuk menerapkan aturan Allah baik lingkup pribadi, masyarakat juga negara. Sebagai intelektual tentunya memiliki kemampuan lebih untuk berfikir, mencari solusi dan mengarahkan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Oleh karena itulah masyarakat sangat berharap besar terhadap para intelektual untuk dapat membawa perubahan kehidupan yang lebih baik. Kehidupan yang lebih baik tentu saja kehidupan yang sesuai aturan sang pencipta.

Dalam sesi tanya jawab para peserta menanyakan seputar dakwah dan metode dakwah yang dilakukan Hizbut Tahrir. Penjelasan trainer mampu membuat pemikiran peserta terbuka. Hal ini dibuktikan dengan antusias peserta untuk mengkaji Islam bersama Hizbut Tahrir dan bersedia mengikuti acara-acara selanjutnya. Hal ini disampaikan peserta ketika pembentukan kelompok kajian (per group). Acara ditutup dengan do’a dan pengucapan yel-yel agar semangat yang didapat tidak hanya berakhir ketika acara ini saja. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*