Dialog Interaktif Pemuda; “Pemuda Menuju Peradaban Gemilang Dengan Khilafah”
HTI Press. Kendari. Setiap tanggal 28 Oktober Indonesia memperingati hari “Sumpah Pemuda”. Kondisi ketertindasan Indonesia pada saat itu mendorong pemuda untuk membulatkan tekad memperjuangkan harkat dan martabat Indonesia. Keistimewaan kaum pemuda inilah yang mendorong Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Sultra mengadakan kegiatan pada tanggal 27 Oktober 2013 di gedung aula FKIP Unversitas Halu Oleo Kendari, yaitu Dialog Interaktif Pemuda dengan tema “Pemuda Menuju Peradaban Gemilang Dengan Khilafah”. Diskusi ini dipandu oleh moderator, Harianti, SP. Menghadirkan dua orang pemateri, Sri Rahayu, S.Si (Pengamat Pemuda) dan Jumartin Gerung, S.Si, M. Kes (MHTI Sultra).
Sri Rahayu, S.Si menjelaskan tentang potensi-potensi yang ada pada pemuda yang tidak dimiliki oleh anak-anak dan orang tua. Secara Fisik pemuda memiliki kekuatan yang lebih dan dilihat dari segi kesempatan belajar, pemuda lebih memilki banyak waktu dibanding anak-anak dan orang tua. Ia mengatakan “pemuda sebagai penentu masa depan Indonesia, namun Negara kita saat ini tidak memahami potensi pemuda secara utuh, dimana pemuda berperan penting membangun peradaban, mengoreksi mindset dan kebijakan pemerintah yang salah arah. Fakta menunjukkan bahwa Indonesia tidak memberdayakan potensi tersebut karena tidak adanya visi ideologis yang dimiliki Negara. Tidak heran kalau kebanyakan para pemudanya menjadi korban pemberdayaan kapitalis”.
Jumartin Gerung, S.Si, M.Kes, pemateri kedua mengajak peserta untuk melihat perbandingan pemberdayaan pemuda Indonesia dan pada masa khilafah, “pemuda Indonesia saat ini sangat minus ideologi dan hanya bisa menjadi generasi pembebek dalam arus peradaban kapitalis saat ini. Sedangakan pada masa khilafah, Negara membentuk pemuda berkepribadian Islam baik dalam cara berpikir dan cara bersikap”. “Kehidupan peradaban Islam dalam institusi Khilafah menerapkan aturan yang sempurna dalam berbagai lini mulai dari pendidikan, tata pergaulan masyarakat, berpakaian, peradilan, dan lain-lain. Semua hal tersebut tidak kita dapatkan saat ini. Pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, aborsi, tingkat kriminalitas terus naik setiap tahunnya yang sebagian besar dilakukan oleh pemuda”, tambahnya.
Hasil dari diskusi interaktif ini, merekomendasikan solusi dalam mewujudkan peradaban gemilang yaitu mengajak pemuda terus mempelajari dan mendalami ideologi Islam sebagai sebuah sistem hidup dengan bergabung dalam pembinaan islam ideologis yang akan meningkatkan pemahaman terhadap Islam, merubah perilaku dan meningkatkan kualitasnya sebagai seorang intelektual muslimah. Kemudian menghasilkan pemikiran berdasarkan sudut pandang aqidah dan syariah Islam. Pemaparan tentang tahap-tahap pembinaan yang ada dalam Hizbut Tahrir mengikuti metode Rasulullah SAW memperjelas bagaimana pemuda bisa melangkah dan dapat menjadi pengubah peradaban dunia menuju peradaban cemerlang dengan Khilafah.