“Pemuda Merajut Masa Depan Gemilang Dengan Khilafah”

HTI Press. Yogyakarta. Minggu (27/10) di Gedung Balai Utari Wanitatama Yogyakarta, sekitar 250 aktivis dari berbagai kampus DIY-Jateng berkumpul untuk menyatukan visi dan merumuskan langkah bersama demi masa depan pemuda. Para aktivis tersebut berkumpul dalam agenda MUSYAWARAH BESAR AKTIVIS MAHASISWI MUSLIMAH DIY–JATENG yang bertajuk “PEMUDA MERAJUT MASA DEPAN GEMILANG DENGAN KHILAFAH”. Agenda ini diinisiasi oleh Muslimah HTI DIY.

Acara diawali dengan keynote speech oleh Nopriadi Hermani, Ph.D, (satu staff pengajar di Jurusan Fisika Teknik, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada). Beliau menyampaikan bahwa saat ini negara sedang mangalami krisis multidimensi, bahkan saat ini kita sedang berada di era ‘negara gagal’. Ditambah lagi kondisi pemuda yang mengalami krisis idealisme dan kepemimpinan, hanya saja hal tersebut kurang disadari oleh para pemuda, termasuk di dalamnya adalah para aktivis mahasiswa. Oleh karena itu, pemuda harus mampu berkontribusi dalam melakukan aktivitas perubahan besar, bukan perubahan parsial. Karena perubahan yang terjadi saat ini belumlah mendasar dan menyeluruh. untuk itu, tidak ada jalan lain bagi pemuda, dan aktivis mahasiswa muslimah kecuali kembali kepada Dzat yang paling mengerti manusia.

Memasuki sesi talkshow, para peserta kembali menyimak pemaparan para pemateri. Pemateri pertama, Meti Astuti, SEI., MEK (Dosen STEI Hamfara). Beliau menyoroti pemuda yang memiliki potensi besar bagi perubahan dunia ke arah yang lebih baik, terkerdilkan dengan kebijakan pemerintah yang mengarahkan pemuda hanya ke arah ekonomi (entrepreneurship).

Disambung oleh pembicara selanjutnya, Eksi Insania Achmad, S.Pd.Si, (DPP Muslimah HTI), menyampaikan bahwa standard sosok pemuda dikatakan gemilang adalah sosok yang istimewa, memiliki sikap dan perilaku yang baik dan terpuji, juga sosok yang menonjol, mampu menyumbangkan sesuatu untuk orang lain, terlebih untuk negara dan bangsanya, berkontribusi untuk menjadikan dunia lebih baik. “Sosok tersebut hanya bisa diwujudkan dengan sistem Islam, yaitu sisten Khilafah yang mampu melahirkan sosok pemuda intelek, sekaligus faqih fiddin.” lanjutnya.

Sambutan para peserta sangat positif terhadap pemaparan kedua pemateri. Antusiame mereka tampak dari banyaknya peserta yang  mengajukan pertanyaan, salah satunya adalah pertanyaan tentang peran mereka sebagai pemuda dan aktivis muslimah, kontribusi riil apa yang bisa diberikan untuk mewujudkan negara, bahkan dunia ke arah yang lebih baik.

Menyambut semagat peserta tersebut, Eksi menawarkan solusi riil sebagai bentuk kontribusi pemuda dan aktivis muslimah, tidak cukup hanya mengikuti acara ini, melainkan dibutuhkan pembahasan tuntas melalui kajian intensif bersama MHTI. Acara diakhiri dengan tanda tangan pernyataan sikap aktivis oleh perwakilan seluruh kampus. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*