SJ: Kapankah Hijrah yang Benar Sesuai Syara’

بسم الله الرحمن الرحيم

(Rangkaian Jawaban asy-Syaikh al-‘Alim ‘Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Amir Hizbut Tahrir atas Berbagai Pertanyaan di Akun Facebook Beliau)

 

Jawab Soal Kapankah Hijrah yang Benar Sesuai Syara’

Kepada Abu Abdurrahman ath-Thumaiziy

 

Pertanyaan:

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.

Pertanyaan ini saya membandingkan zaman Rasul meraih nushrah dan awal hijrah para sahabat Beliau, dengan apa yang terjadi sekarang di Syam.

Hizbut Tahrir adalah partai politik yang berjalan di atas metode Nabi saw untuk menegakkan Daulah al-Islamiyah. Dan sekarang Hizbut Tahrir mulai meraih nushrah di Suriah dan kita telah menyaksikan hal itu di Maktab I’lami Pusat milik Hizb.

Pertanyaannya: kenapa Hizbut Tahrir tidak meminta individu-individu berhijrah ke Suriah seperti yang diminta oleh Nabi saw dari individu-individu sahabat? Ataukah faktanya berbeda? Mohon penjelasan hal itu.

 

Jawab:

Wa ‘alaikum as-salam wa rahmatullah wa barakatuhu.

Benar, Rasul SAW memerintahkan sahabat untuk berhijrah ke Madinah. Akan tetapi itu setelah Rasul SAW mendapat nushrah penduduk Madinah, yakni setelah Baiat Aqabah II dan itu adalah Baiat atas pemerintahan. Artinya Madinah menjadi Dar al-Islam secara de jure, sebab kekuatan yang ada terealisasi di sana adalah milik Islam dan kaum Muslimin. Dan Madinah menunggu kedatangan Rasulullah SAW agar menjadi Dar al-Islam secara de facto di mana di situ ditegakkan hukum-hukum … Dan ketika hal semisal Baiat Aqabah kedua itu terealisasi untuk kita, maka pada saat itu hijrah bisa dilakukan sesuai ketentuan hukum-hukum syara’.

 

Saudaramu

Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah

 

16 Rajab 1434

26 Mei 2013

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*