Aksi Momentum Kebangkitan Pemuda “Dengan Bersatu Kami Mampu Mengubah”

HTI Press. Jakarta. Senin,28/10/2013, Bundaran Hotel Indonesia  (HI)dipadati oleh aksi para mahasiswiyang berasal dari gabungan Universitas seJabodetabek, diantaranya Mahasiswa UI,UIN,UNJ,IPB dan Universitas Tangerang yakni UMT,UNIS serta Universitas lainnya.

Aksi gabungan yang dihadiri kurang lebihnya 700 mahasiswi, mengangkat tema yakni “Pemuda Islam bersatu, bongkar ilusi demokrasi!”.Tema yang diangkat ini berdasarkan fakta yang kini terjadi di tengah-tengah masyarakat baik di dalam maupun di luar Indonesia. Dan dalam aksi ini Mahasiswi akan bergabung untuk menyuarakan aspresiasi mereka sebagai generasi yang selalu diharapkan umat dalam mengemban nilai-nilai Islam.

Dalam aksi Momentum kebangkitan Pemuda ini, menyuguhkan beberapa orasi yang salah satu oratornya adalah mahasiswa Intelektual dari STBA Tecnocrat Tangerang yakni Siti Amalia. Dalam orasinya yang menggunakan bahasa Inggris, Amalia menegaskan Bahwa “Democracy creates such an illusion to all its believers. Based on Human Right, whole people in this world have an equal right to obtain proper education, without exclusion or discrimination. However, the fact shows us that education cost  remain expensive.”

Menurut salah satu peserta aksi dan merupakan aktivis BEM dari Universitas Muhamadiyah Tangerang yakni Martini Pasha saat di wawancarai “ Demokrasi adalah sistem yang rusak, dengan domokrasi pemuda saat ini akan terus terpuruk pemikirannya. Dan hanya dengan Islam, kami dan teman-teman mahasiswi lainnya bisa bangkit.Hanya dengan Islam juga eksistensi kami sebagai pemudi  akan terjamin. Maka dari itu disini kami akan bersama membongkar ilusi Demokrasi.”Ujarnya.

Dengan bersatunya generasi dalam pergerakan Aksi ini, dapat membuktikan bahwa generasi muda mampu memikul tanggung jawab mereka sebagai agen menuju perubahan “Agent Of Change”. Generasi muda mampu bangkit dari keterpurukan yang selama ini menjerat mereka dalam naungan sistem bobrok  menuju kegemilangan dalam cahaya Islam. Mereka menyadari hanya Islam yang mampu menjamin eksistensi mereka dalam mengemban peran yang sesungguhnya. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*