Gema Pembebasan Sumut: “Lawan Penjajahan Dan Tindakan Spionase Amerika”

 HTI Press, Medan. Beberapa kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (GEMA) Pembebasan Sumut melakukan aksi damai untuk menolak sekaligus melawan tindakan penjajahan berupa Spionase atau penyadapan yang dilakukan oleh Amerika terhadap Indonesia pada Sabtu (9/11/2013).

Dengan mengusung tema “Lawan Penjajahan Dan Tindakan Spionase Negara Teroris Amerika”, aksi yang dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB ini diikuti oleh beberapa kelompok mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Sumatera Utara seperti Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed), IAIN Sumut, PTKI, UISU, Politeknik Negeri Medan (Polmed), STMIK Triguna Dharma, AKPER Sari Mutiara, dan juga dari STAIS Sumut.

Massa yang terdiri dari beberapa kelompok mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Sumatera Utara ini bergerak dari Lapangan Merdeka Medan menuju Gedung Konjen AS yang terletak di Jl. MT. Haryono Medan tidak jauh dari titik kumpul Lapangan Merdeka.

Beberapa orator yang melakukan orasi pada kesempatan aksi kali ini diantaranya Ahyar Munawar (UNIMED), M. Aswan Batubara (IAIN Sumut), Hidayat Syahputra (Polmed), Ruslan Effendi (PTKI), Wahyu Prasetyo (USU).

Ahyar Munawar selaku orator pertama menyampaikan mengenai tindakan spionase yang dilakukan oleh Amerika berupa penyadapan yang merupakan bentuk penjajahan ala Amerika.

“Kita harus menolak spionase yang dilakukan Amerika karena Amerika adalah teroris yang sesungguhnya” ucap Ahyar saat berorasi

Orasi kedua disampaikan oleh M. Aswan Batubara yang menyampaikan berupa fakta yang dilakukan Amerika berupa tindakan spionase dan penjajahannya yang dilakukan diseluruh negeri-negeri Islam. Sekaligus menyampaikan penentangan terhadap idoelogi kapitalisme Amerika.

“Ideologi Kapitalisme telah gagal menyatukan umat, maka diganti dengan ideologi Islam” ujarnya

Dilanjutkan oleh orator ketiga oleh Hidayat Syahputra yang memberikan pemaparan mengenai kapitalisme, sekulerisme, liberalisme, nasionalisme adalah ide kufur racun bagi Negara dan masyarakat.

“Akibat demokrasi kita menjadi terpecah belah karena demokrasi merupakan ide dari syetan” ungkap Hidayat Syahpura dihadapan para peserta aksi.

Orator berikutnya oleh Ruslan Effendi yang memberikan semangat kepada para peserta aksi gerakan mahasiswa agar bangkit melawan penjajahan menuju Indonesia lebih baik dengan syariah khilafah sebagai Solusi.

“Ekonomi kita sudah dijajah karena kapitalisme, mari kita bangkit untuk menegakkan syariah dan khilafah” ucap Ruslan Effendi.

Orator terakhir menyampaikan mengenai janji Allah tentang tegaknya Khilafah yang membawa kabaikan bagi seluruh umat dan meninggalkan sistem kapitalisme.

“Sistem kapitalisme Amerika telah menyengsarakan kita. Saatnya kita campakkan dan kembali ke sistem Islam” ujarnya kepada para peserta aksi GEMA Pembebasan Sumut.

Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sebuah pernyataan sikap dari Pengurus Pusat GEMA Pembebasan oleh Ahyar Munawar. Pada pernyataan ini disampaikan bahwa GEMA Pembebasan menyatakan kepada pemerintah Indonesia untuk mencabut izin pembangunan Kedubes AS dan menutup kedubes tersebut. Kemudan juga menyerukan kepada seluruh mahasiswa untuk menolak segala bentuk penjajahan Amerika.

Tak ketinggalan pada kesempatan aksi kali ini GEMA Pembebasan Sumut juga mempertunjukkan sebuah treatikal yang menggambarkan bagaimana pemimpin negeri ini telah bekerja sama dan menjadi antek dari negara panjajah Amerika. Aksi damai kali ini ditutup dengan do’a yang dibawakan oleh Ilham Fauzi (IAIN Sumut). Usai aksi para peserta meninggalkan Gedung Konjen AS dan kembali ke Lapangan Merdeka dengan tertib.[]Yogi

 

One comment

  1. Andai pemuda-pemuda islam semua sadar akan penjajahan kapitalisme… islam akan bangkit memimpin ummat manusia seluruhnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*