IGJ: “APBN 2014, Tidak Pro Rakyat”

Peneliti Institute for Global Justice (IGJ) Salamuddin Daeng menyatakan sebagaimana APBN-APBN sebelumnya, APBN 2014 tidak pro rakyat. “Jadi APBN 2014 juga masih belum mau menyerap apa yang menjadi aspirasi rakyat, terkait hajat hidup orang banyak,” ungkapnya kepada mediaumat.com, pekan kemarin melalui telepon.

Dengan kata lain, ungkap Daeng, APBN 2014 masih jauh dari realitas masalah pokok yang dihadapi rakyat banyak. Masalah pokok orang banyak sekarang ini kan pangan, dinamika harga yang naiknya cenderung tinggi. Kedua, tentu saja itu terjadi lantaran ada masalah pokok di pertanian. Mestinya APBN 2014 menyerap masalah ini.  Misal dengan memberikan subsidi besar-besaran di sektor pertanian.  Ketiga, masalah infra struktur irigasi. Ini juga luput dari perhatian APBN.

Berikutnya, masalah energi. Dalam APBN itu juga belum terlihat adanya strategi untuk mengatasi kelangkaan energi.  “Jadi menurut hemat saya belum ada terobosan anggaran di situ,” ungkapnya.

Daeng juga menambahkan, masalah tuntutan buruh soal BPJS, juga tidak ada strateginya.

Justru, ungkapnya, yang nampak jelas dari APBN 2014, adalah besarnya pembiayaan rutin yang menyedot 70 persen lebih dari APBN 2014.

Belum lagi adanya pembiayaan defisit. Untuk pembiayaan bunga utang saja mendekati  200 trilyun. Pembiayaan bunga utang ke dalam negeri 173 trilyun, bunga ke luar negeri 19 trilyun.

Sedangkan, menurutnya, sumber pendapatan APBN pun sangat membebani rakyat. Karena lebih dari 80 persennya merupakan pajak. Sungguh ironis, padahal negeri ini kaya dengan sumber daya alam. “Tapi pemasukan ke APBN menjadi sangat kecil lantaran sudah dikuasai asing,” pungkasnya. (mediaumat.com, 12/11/2013)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*