Sebagaimana diberitakan oleh www.presstv.com, Pemerintahan Obama sedang melakukan negosiasi dengan Yaman untuk membangun fasilitas penahanan baru di wilayahnya yang akan terus menampung puluhan tahanan Guantanamo Bay, kata para pejabat AS dan Yaman.
Fasilitas yang akan terus menampung hanya tahanan dari Yaman itu, yang merupakan lebih dari setengah dari 164 tahanan orang yang ditahan di Guantanamo, yang disebutkan akan didirikan di dekat ibukota Yaman, Sana’a, Los Angeles Times melaporkan.
“Ada pengakuan yang pasti bahwa hal ini perlu dilakukan, namun jika tidak dilakukan dengan benar risikonya akan sangat tinggi,” kata seorang pejabat AS yang akrab dengan perundingan itu, yang tidak mau disebut namanya karena rencana ini rahasia.
Presiden Barack Obama telah berulang kali berjanji untuk menutup fasilitas tahanan Guantanamo yang tidak populer itu di Kuba. Menutup kamp tahanan itu adalah tema sentral kampanye presiden Obama pada tahun 2008 saat dia mengakui bahwa penjara itu adalah simbol pelanggaran pemerintah AS atas HAM.
Pemerintah AS mengumumkan pada Agustus bahwa mereka merencanakan pembangunan fasilitas tahanan di Yaman untuk merehabilitasi para tahanan Yaman yang akan pulang dari penjara Guantanamo.
Sebagai rincian pembicaraan erat antara kedua negara itu, spekulasi mengenai apakah fasilitas baru itu merupakan penjara yang lain untuk penahanan ilegal dan penyiksaan terhadap para tersangka terorisme atau pusat rehabilitasi.
Aktivis HAM mengatakan mereka akan menentang fasilitas baru.
” Saya kira [itu] tidak seharusnya ada kecuali jika itu adalah program rehabilitasi yang sebenarnya,” kata Andrea Prasow, penasihat kontra-terorisme senior Human Rights Watch. “Tidak ada cara yang saya rasa akan diterima [bagi para tahanan Yaman yang kembali] yang bertentangan dengan keinginan mereka.”
Puluhan warga Yaman telah dipenjara di Guantanamo selama lebih dari satu dekade tanpa dikenakan tuduhan apapun.
Pentagon telah menunjuk 55 orang dari Yaman di penjara Guantanamo untuk dipindahkan ke Yaman, dan 25 dari mereka dianggap berisiko rendah dan untuk “segera” diserahkan. 30 lainnya akan dipindahkan jika Yaman memberikan jaminan bahwa mereka tidak akan kembali melakukan kekerasan.
Para pejabat Yaman cemas tidak dapat membantu Washington dalam membangun penjara Guantanamo yang baru karena pendanaan proyek tersebut masih menjadi masalah yang belum terselesaikan.
Duta Besar AS untuk Yaman, Gerald Feierstein, mengatakan pada bulan Agustus bahwa Washington telah mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari Yaman dan Arab Saudi di ibukota Italia, Roma, untuk bernegosiasi atas pembangunan fasilitas itu.
Pemerintah telah mengajak berundung Arab Saudi dengan harapan bahwa negara itu akan berkontribusi pada proyek ini.
Presiden Yaman Abdu Rabu Mansour Hadi, secara pribadi menawarkan untuk membayar pendanaan proyek itu dalam pertemuan dengan Presiden Obama di Gedung Putih pada bulan Agustus, menurut seorang pejabat Yemini yang tidak mau disebut namanya. Sejak itu, Yaman membantah tawaran seperti itu. (rz)