Mayor Jenderal Salim Idris, Kepala Staf Tentara Pembebasan Suriah mengatakan bahwa pasukannya tidak akan pernah terlibat dalam pembicaraan damai di Jenewa, dan akan terus berjuang untuk menggulingkan Presiden Basyar al-Assad.
Idris mengatakan pada Channel TV berita Al-Jazeera, bahwa kondisi belum siap untuk melakukan pembicaraan pada pertengahan Januari, itu merupakan tanggal yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, menurut BBC.
Idris menambahkan: “Kondisi tidak mendukung untuk mengadakan pembicaraan di Jenewa 2 pada waktu yang telah ditetapkan. Kita sebagai kekuatan revolusioner dan militer tidak akan pernah terlibat dalam konferensi tersebut.”
Idris menegaskan bahwa “Kita tidak akan berhenti berjuang selama atau setelah pembicaraan Jenewa, sementara perhatian adalah pengiriman senjata ke pejuang kami.”
Idris menambahkan bahwa ia percaya, Assad akan menggunakan pembicaraan untuk mengulur waktu sehingga ia bisa terus berperang (islammemo.cc, 26/11/2013).