“Saatnya Muballighoh Kotawaringin Barat Perjuangkan Syari’ah dan Khilafah”
HTI Press. Kotawaringin Barat. Tahun baru Islam 1435 H ini disambut berbeda oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Kotawaringin Barat dengan mengadakan Forum Silaturahmi Ketua dan Pengurus Majelis Ta’lim se-Kotawaringin Barat dengan tema: “Hijrah: Menjadi Muslimah Kaffah” pada hari Minggu, 17 November 2013 yang diadakan di dua tempat berbeda yaitu di rumah makan Lesehan Ibu Rudy (Pangkalan Bun) dan Pangkalan Bantenga.
Forum ini adalah rangkaian kecil dari sebuah acara besar yang akan diselenggarakan pada tanggal 23 November 2013 di Palangka Raya yaitu acara Liqo Muharram Muballighah. Dihadiri oleh para muslimah baik ketua maupun pengurus dari berbagai majelis ta’lim yang ada di beberapa daerah di Kabupaten Kotawaringin Barat seperti Kumai, Sungai Rangit, Pangkalan Bun, dan Kotawaringin Lama untuk acara yang diadakan di Pangkalan Bun.
Ustadzah Ummu Hasna’ sebagai pemateri pertama menjelaskan tentang makna hijrah terbagi atas dua macam yaitu hijrah yang bersifat individual (hijrah yang meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh agama dengan tetap berpegang teguh pada agama yang memang sudah banyak dilakukan oleh umat Islam secara individu) dan hijrah kolektif (menyeluruh) yang ternyata hijrah ini belum banyak dipahami oleh umat Islam. Berkaca pada perjalanan dakwah Rasulullah saw., bahwasanya beliau berhijrah dari darul asy-sirk (Makkah) menuju darul iman (Madinah/Yatsrib). Pemateri kedua, Ustadzah Irma Agustin Fajarwati, S.Pd mengupas tuntas tentang Islam secara keseluruhan, bukan hanya mengatur dari sisi ibadah mahdhoh saja tetapi juga mengatur segala aspek kehidupan baik sistem ekonomi, peradilan, pendidikan, politik, dan lain-lain.
Walaupun sempat diguyur hujan tetapi tidak menyurutkan antusiasme para peserta untuk saling berdiskusi dengan kedua pemateri. []