Muslimah Study Club STAIN SAS Babel
HTI Press. Babel. Kamis, 21 November 2013. Hidup adalah pilihan. Namun, tak sedikit para muslimah yang keliru dalam menentukan pilihan hidupnya. MHTI Babel Chapter Kampus, membentuk sebuah kelompok diskusi mahasiswi ideologis bernama MSC (Muslimah Study Club) di Kampus STAIN SAS Babel. Bertempat di Gedung Kuliah Jurusan Tarbiyah A STAIN SAS Babel, puluhan mahasiswi dari berbagai jurusan dan program studi tampak bersemangat mengikuti rangkaian kegiatan yang bertajuk “Muslimah GAUL with ISLAM,, siapa takut! (BE THE TRUE MUSLIMAH, Be proud of ISLAM!!!)..
Silviana (Mahasiswi Tadris Bahasa Inggris III) selaku penyaji fakta mengenai remaja muslimah yang seringkali keliru menentukan pilihan hidupnya. Silvi memaparkan bahwa saat ini remaja muslimah telah terwarnai oleh arus budaya barat yang katanya “modern”. Budaya yang seklias terlihat berkelas, namun ternyata tanpa kita sadari, ketika kita telaah lebih dalam, budaya itu tidak sejalan dengan Islam.
Ironisnya, justru budaya ini tidak jarang menjadi pilihan para remaja musimah yang tidak lain disebabkan oleh kurangnya pemahaman mereka tentang Islam. Mereka telah di kaburkan dari Islam, dan diajak untuk menganggap bahwa apa yang datang darinya (Islam-red) adalah sebaliknya. Kuno, jadul, dan segala yang identik dengan ketertinggalan. Sebagai komparasi, penyaji juga menjelaskan fakta para remaja muslim terdahulu yang mulia hanya dengan Islam, seperti Muhammad Al-Fatih, Khalid bin Walid, Aisyah binti Abu Bakar, dll. Sehingga, untuk menyikapi komparasi yang kontras ini, penyaji mengajak para peserta agar kembali untuk merujuk kepada Islam sebagai standar pilihannya.
Lebih lanjut, penyaji berharap kegiatan ini nantinya akan terlaksana rutin setiap pekannya. Para mahasiswi dapat menyadari dan menilai bagaimana konsep gaul dalam Islam, dan yang harus kita banggakan sebenarnya adalah Islam. Sehingga tidak lagi terjebak dalam ilusi modern yang ditawarkan barat. Intinya adalah mengembalikan paradigma tentang Islam sebagaimana Islam itu seharusnya dipandang. Brilliant and lighting the world. Cahaya bagi seluruh alam dan rahmatan lil ‘alamin. []