Kontribusi Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Kebangkitan Peradaban Islam
HTI Press. Tangerang Selatan. Acara diskusi Moslemah Intellectual Circle yang diselenggarakan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia-DPD 2 Tangsel ini bertujuan untuk mempertemukan intelektual dan praktisi muslim Tangsel dari berbagai disiplin ilmu, guna membahas kondisi kekinian peradaban global dan masa depan negeri-negeri muslim termasuk Indonesia. Acara diselenggarakan di RM. Lubana Sengkol, 15/11/13. Dihadiri lebih dari tiga puluh tokoh intelektual yang terdiri dari para peneliti di kawasan Puspiptek, praktisi berbagai lembaga, calon legislatif dari partai, tokoh staff ahli dari segmen pemerintahan, para dosen, dan para mahasiswa S2.
Acara ini menjadi penting karena kemajuan teknologi yang terjadi pada saat ini berbanding terbalik dengan peradaban yang terbentuk. Pendidikan dan teknologi bisa berkembang maju, namun hal tersebut tidak berimbas pada kemudahan hidup. Kemajuan teknologi hanya dinikmati oleh segelintir orang kaya, sementara mayoritas masyarakat tidak mampu menikmatinya karena tidak sanggup membayar harganya. Disamping itu peradaban yang terbentuk adalah peradaban rusak, dimana liberalisme terjadi dimana-mana atas nama kebebasan sehingga bentukan peradaban cacat saat ini menyengsarakan jutaan umat manusia. Berbeda dengan yang telah terjadi pada masa kekhilafahan, jerih payah kaum intelektual dapat dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran masyarakat atas dasar takwa untuk mendapat pahala amal shalih. Selama ribuan tahun peradaban emas Khilafah Islam mampu mensejahterakan umat manusia.
Di akhir acara para peserta sepakat, bahwa mereka memiliki posisi strategis sebagai intelektual muslim Insya Allah akan berkiprah dan turut serta berperan mempromosikan peradaban Islam dalam jaringan di kalangan mereka.
“Abu Muslim al Khaulani mengatakan: orang berilmu di muka bumi ini laksana bintang di langit, jika bintang nampak bagi manusia mereka mendapat petunjuk, jika bintang itu tersembunyi dari pandangan, manusia menjadi bingung.” []