HTI Press, Jatiwangi. Sebagai bentuk keprihatinan terhadap maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja, usai sekolah, para pelajar yang terhimpun dalam Lajnah Dakwah Sekolah (LDS) Hizbut Tahrir Indonesia menggelar aksi simpatik “Hancurkan Monster Pergaulan Bebas dengan Syariah dan Khilafah”, di depan Alun-alun Jatiwangi, Majalengka, Rabu, 04/12/2013.
Aksi simpatik yang diisi dengan Kajian Islam Remaja serta pembagian buletin remaja tentang bahaya AIDS, pergaulan bebas serta solusinya menurut Islam ini sebagai kelanjutan dari aksi simpatik sebelumnya yang digelar hari Ahad (1/12). Mereka juga membentangkan spanduk “Selamatkan Remaja dari Bahaya Pergaulan Bebas dengan Syariah dan Khilafah” di depan alun-alun.
Aksi ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Mengingat, di sekitar alun-alun, sering kali dijadikan mangkalnya para remaja yang berdua-duaan bukan mahrom. “Bagus, sangat diperlukan para remaja yang berani berbicara untuk menyampaikan dakwah ke masyarakat,” ujar H. Anung, sesepuh masyarakat setempat.
“Sekarang ini, kita sedang digempur oleh pergaulan bebas! Pergaulan yang sangat menakutkan! Memalukan! Menakutkan kenapa?! Beredarnya video “mesum” pelajar pada bulan oktober lalu membuat geger banyak kalangan. Bagaimana bisa pelajar muda belia melakukan “perbuatan amoral” di hadapan kawan-kawannya plus diabadikan dalam sebuah rekaman, Astaghfirullah,” ujar Asep Suryadi dalam orasinya.
“Pergaulan bebas adalah monster yang harus kita jauhi, di benci bahkan harus dienyahkan dari muka bumi ini,” ujarnya lagi dengan semangat berapi-api.
Menurut para remaja LDS, pacaran merupakan cikal bakal lahirnya monster gaul bebas yang menakutkan tersebut. Padahal di dalam Islam terdapat larangan mendekati zina serta larangan berkhalwat atau berdua-duaan lawan jenis yang bukan mahramnya.
“Kami prihatin melihat perilaku pergaulan para remaja hari ini. Pulang sekolah, ada sebagian pelajar putra dan putri yang janjian, naik motor berduaan lalu berpacaran di sini,” ujar salah seorang aktivis dakwah sekolah lainnya.
“Lahirnya gaul bebas tersebut disebabkan karena bercokolnya paham sekularisme, yakni pemisahan agama dari kehidupan di benak para remaja,” ujar Ucu Supriadi, koodinator pelajar LDS Jatiwangi.
Serangan-serangan dari barat, baik melalui televisi, budaya, musik, fashion serta hilangnya pembinaan ke-Islaman di kalangan remaja berakibat pada lemahnya pemahaman remaja tentang pergaulan yang sehat dan Islami.
Angka pergaulan bebas di kalangan remaja semakin meningkat bahkan sangat mengkhawatirkan. “Mencuatnya kasus video asusila yang dibuat para remaja di salah satu SMP di Jakarta beberapa waktu lalu menunjukkan Indonesia tengah menghadapi darurat seks bebas. Ini semua sebagai bukti kegagalan pembinaan berbasis sekularisme,” terang Ahmad salah seorang orator pelajar LDS di hadapan para peserta.
“Liberalisme memberi “hak untuk berekspresi” termasuk mengumbar aurat dan kemolekan tubuh dengan menganggap tubuhnya adalah miliknya, jadi terserah mau diapakan saja, termasuk melakukan aktivitas amoral lalu mengabadikan dalam video dan dengan bangga menyebarluaskannya video mesum tersebut . Tidak ada larangan!!Apalagi hukuman!!! Serba Bebas!!,” tegasnya lagi.
Para pelajar LDS kemudian mengajak rekan-rekan mereka untuk kembali kepada Islam dengan menggencarkan pembinaan Islam di sekolah-sekolah, masjid-masjid, membentengi para remaja dengan iman dan taqwa. Para orang tua juga perlu memberikan dukungan penuh terhadap upaya penyelamatan generasi muda ini.
Mereka juga mendesak dibangunnya kontrol sosial seperti dibiasakannya amar makruf nahi mungkar, sehingga, saat bibit pergaulan bebas itu muncul, segera dapat dicegah. Tindakan tegas oleh pilar negara juga tak kalah pentingnya. Perlu adanya sanksi yang tegas diberikan oleh pihak berwenang terhadap para pelaku gaul bebas. Di dalam Islam, sanksi tegas itu akan ditegakkan dengan menerapkan syariah oleh Khilafah Islamiyyah.[] MI HTI Majalengka