Peran Politik Muballighah Ngawi Dalam Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah
HTI Press. Ngawi. Ahad 1 Desember 2013, bertempat di gedung PKK yang berlokasi di jalan Yos Sudarso, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Ngawi mengadakan Liqo Muharram Muballighah. Acara ini dihadiri 150-an peserta, dari kalangan muballighah, bu nyai, asatidzah, ketua, penggerak dan pengurus majelis taklim se-Kabupaten Ngawi. Dengan mengangkat tema “Peran Politik Muballighah Dalam Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah” , bertujuan untuk mengoptimalkan peran muballighah dalam mengawal perubahan umat menuju perubahan besar dunia menuju tegaknya khilafah.
Pemateri pertama ustadzah Hj. Dewi Asiah, S.Ag (MHTI DPD II Ponorogo) memaparkan bahwa keterpurukan Indonesia pada saat ini dikarenakan sistem Demokrasi Kapitalisme yang terbukti sebagai sistem kufur dan jahiliyyah. Ketiadaan khilafah di tengah umat muslim menyebabkan sebagian besar hukum Islam terlantar. Muballighah yang menjadi tumpuan curahan perasaan atas permasalahan umat diharapkan mampu menjadi problem solver atas permasalahan yang terjadi saat ini. Dimana nantinya muballighah juga diharapkan mampu mengawal kesadaran umat untuk kembali menerapkan syariat Islam kaffah dalam bingkai Daulah Khilafah.
Pemateri kedua, ustadzah Ema Aji Sulistiyani, S.Pd (MHTI DPD II Ngawi) memaparkan jauhnya muballighah dari politik dikarenakan paradigma keliru yang menganggap bahwa dunia politik itu kotor serta menghalalkan segala cara. Kuatnya sekulerisme di negeri ini, serta pengaruh barat yang begitu kuat akan isu terorisme menjadikan muballighah cenderung diam, surut asanya, dan tidak bersuara lantang. Muballighah diharapkan mampu membina umat dan menjaga kejernihan pemikirannya. Membangun kesadaran politik umat serta memberi solusi Islam terhadap segala permasalahan yang timbul. Sudah saatnya muballighah bangkit membangun langkah, menyatukan umat untuk menegakkan daulah khilafah yang akan menjadi naungan bagi kaum muslimin dalam penegakkan hukum-hukum allah secara kaffah.
Acara Liqo Muharram Muballighah ini dilanjutkan dengan testimoni muballighah, Ustadzah Sri dari Karangjati yang menceritakan pengalamannya dalam mengenal Hizbut Tahrir, dan mengajak para Muballighah yang hadir untuk mendukung perjuangan Hizbut Tahrir serta turut menyatukan langkah untuk ikut andil dalam penegakan daulah khilafah bagi umat muslim. Acara ditutup dengan pembacaan Mitsaq Muballighah yang diwakili Ustadzah Ummu Hanik beserta 3 ustadzah lainnya, yang dilanjutkan dengan penandatangan Mitsaq Muballighah. []