Monster Pergaulan Bebas Vs Remaja Muslimah
HTI Press. Surabaya. Ahad, 01 Desember 2013 pagi di Taman Apsari telah dilangsungkan AKSI REMAJA. Aksi ini merupakan rangkaian kegiatan KAMPANYE REMAJA SMART yang digelar Lajnah Khusus Sekolah (LKS) MHTI di berbagai kota besar di seluruh Indonesia.
Diikuti sekitar 300 peserta yang terdiri dari pelajar SMP dan SMA, serta perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya. Penampilkan 3 orator, Hamidah Assagung (pelajar SMP Khoiru Ummah), Intania Putri (SMPN 19 Surabaya), Saffanah Fathin dan Azimatur Rosyida (Unair).
Di sela-sela orasi dipentaskan teatrikal dan puisi yang menggambarkan betapa bebasnya pergaulan remaja saat ini dan hanya Khilafah-lah yang akan mampu memperbaiki, dan membawa remaja pada puncaknya. Sekitar 10 remaja mengenakan topeng monster pergaulan bebas dan 10 remaja mengenakan topi remaja pendobrak pergaulan bebas cukup menyita perhatian para wartawan yang meliput dan juga pengguna jalan yang melewati jalan utama tersebut.
Dalam Aksi tersebut, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia memberikan kesadaran pada masyarakat, khususnya remaja, tentang rusaknya tata pergaulan ala Kapitalisme-Sekulerisme sekarang ini. Ide kebebasan alias Liberalisme yang diusung Kapitalisme-Sekuler terbukti menjadi sumber pergaulan bebas dan seks bebas yang menjadi Kontributor utama penyebaran HIV/AIDS di kalangan remaja.
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia juga menyayangkan dan menentang Pekan Kondom Nasional yang dilakukan KPAN (Komisi Penanggulangan AIDS Nasional) 1-7 Desember 2013, dimana dalam Kampanye Kondom tersebut akan dibagikan kondom secara gratis kepada remaja. Program ini justru mensponsori seks bebas. Remaja akan memperoleh pembenaran bahwa berzina boleh asalkan pakai kondom. Terlebih secara medis telah terbukti bahwa kondom nyata-nyata tidak mampu mencegah HIV/AIDS. Sehingga bisa dikatakan bahwa Pekan Kondom Nasional adalah pembodohan terhadap masyarakat.
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia mengkritik berbagai program pemerintah yang justru menumbuhsuburkan pergaulan bebas dan seks bebas, seperti program Kespro Remaja dan kondomisasi yang nyata-nyata bersumber dari kapitalisme dan terbukti makin melambungkan angka pelaku seks bebas remaja dan penderita HIV/AIDS. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia juga mengkritik system pendidikan Indonesia yang bernuansa Kapitalisme-Sekuler. Sistem pendidikan ini tidak berhasil membangun profil remaja bertaqwa, cerdas dan peduli pada umat sebab hanya berorientasi pada materi. Akibatnya sistem pendidikan ini hanya melahirkan remaja yang materialistis, hedonis dan mengagungkan kebebasan. Aksi ini menyerukan untuk mewujudkan tata pergaulan yang benar, yaitu berdasarkan syariah Islam dengan membenahi 3 pilar: individu, masyarakat dan Negara, dengan mewujudkan Khilafah Islam.
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menyerukan untuk menegakkan Khilafah Islam yang terbukti selama berabad-abad menghasilkan generasi bertaqwa, cerdas dan peduli umat, serta menyejahterakan seluruh rakyatnya (baik laki-laki maupun perempuan, muslim maupun non-muslim), serta menghasilkan ketinggian peradaban berupa kemajuan sains dan teknologi. []