Persatuan Ulama Internasional menyerukan rakyat Mesir untuk melanjutkan penolakan damai terhadap rezim kudeta, dan menolak segala bentuk pemaksaan, khususnya apa yang sedang dipromosikan oleh pimpinan rezim kudeta, yaitu kampanye referendum konstitusi.
Persatuan Ulama Internasional juga menyerukan masyarakat dari semua kelas untuk melakukan rekonsiliasi komprehensif berdasarkan legitimasi, dan mengakomodir semua pihak, bahkan setiap kelas atau pihak, tanpa melihat afiliasi agama, aliran, pandangan atau sikap politiknya.
Persatuan Ulama Internasional, dalam pernyataan akhir dari pertemuan kelima Dewan Pengawas, yang dipublikasikan di situs resminya menuntut pembebasan semua tahanan politik yang ditahan selama “kudeta”.
Persatuan Ulama Internasional mengimbau kepada semua rakyat Mesir, khususnya para ilmuwan dan intelektual untuk bersama-sama mendukung revolusi 25 Januari dalam melawan para tirani dan sisa-sisa rezim Mubarak.
Persatuan Ulama Internasional juga meminta dengan sungguh-sungguh agar Al -Azhar Asy-Syarif kembali ke peran sejarah dalam melawan ketidakadilan dan tirani, dalam rangka mewujudkan kebaikan bagi rakyat Mesir.
Persatuan Ulama Internasional meminta para pemimpin militer Mesir untuk kembali ke perannya menjaga tanah air dan tugas-tugas konstitusionalnya, utamanya menjaga dan memelihara keamanan negara, serta perlindungan atas kepemilikan, memelihara persatuan dan kedaulatan, juga tidak melakukan campur tangan dalam urusan politik. Sehingga lembaga-lembaga negara dan aparaturnya dapat melayani masyarakat secara optimal, dan memberikan kehidupan yang layak bagi masing-masing rakyat (islamtoday.net, 9/12/2013).