Kunjungan MHTI Surabaya ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Surabaya, 4 Desember 2013, tim DPD MHTI Surabaya melakukan audiensi ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Audiensi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan pada kampanye pekan kondon nasional yang menjadi salah satu agenda menkes. Kunjungan diterima dengan baik oleh Ibu Daniek (Perwakilan Dinkes Surabaya).
Audiensi dibuka oleh Bu Atikah (DPD MHTI Surabaya) dengan menjelaskan maksud kunjungan kepada perwakilan dinkes kota Surabaya. Bu Nurul (ketua DPD I MHTI Jatim), menyampaikan bahwa saat ini pergaulan bebas semakin mengkhawatirkan, bahkan dampaknya tidak hanya meningkatnya kasus HIV/AIDS, tapi lebih kompleks lagi. Hal ini wajar disaat sistem pendidikan sekarang mengarah pada sistem Kapitalis-Liberalis. Didukung pula adanya media informasi yang mempengaruhi gaya hidup. Muslimah HTI concern untuk menyelesaikan masalah ini dengan membangun kesadaran masyarakat, baik di kalangan remaja dengan melakukan aksi dan kunjungan ke sekolah, juga melalui audiensi ke dinas terkait.
dr. Tuti melanjutkan dengan mengkritisi solusi pemerintah yang justru membuka jalan pergaulan bebas, dengan mengadakan Pekan Kondom Nasional. Atikah juga menambahkan bahwa saat ini ini masalah pergaulan bebas hanya difokuskan pada mengatasi dampak, sehingga upaya preventifnya kurang nampak. Sedang kami, MHTI, memandang pergaulan yang terjadi saat ini adalah pergaulan yang tidak syar’i. Bahwa perlu adanya upaya penyadaran ke umat bahwa arus pergaulan bebas ini yang harus dihentikan. Sehingga perlu penerapan aturan syariah dalam bingkai Negara, sehingga segala aturan kehidupan akan sesuai dengan syariat Islam. Daniek sepakat dengan solusi yang ditawarkan oleh Hizb, tapi beliau menganggap bahwa akan sangat sulit untuk diterapkan karena Negara kita bukanlah Negara Islam.
Nikmah (DPD MHTI Surabaya) menambahkan bahwa yang harus diselesaikan adalah akar masalah dari pergaulan bebas ini. Namun saat ini, tidak ada perlindungan bagi umat. Saat ini memang sulit untuk mewujudkannya. Sehingga perlu penyadaran kepada umat, termasuk dengan cara audiensi seperti ini. Bukan dengan menempuh jalan yang pragmatis atau bahkan penyadaran yang berdarah-darah. Beliau juga memberikan apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini dinkes kota. Daniekpun menanggapi, bahwa dinkes kota dan MHTI memiliki misi yang sama.