“Selamatkan Generasi dari Pergaulan Bebas”

HTI Press. Maraknya perilaku gaul bebas yang dilakukan masyarakat khususnya remaja saat ini menghadirkan kekhawatiran dari berbagai pihak. Presentase pelaku gaul bebas yang kian hari kian bertambah akhirnya sekarang membuat banyak pihak gelagapan. Tidak putus dalam ingatan hebohnya video mesum yang dilakukan dan diunggah oleh siswa salah satu SMP di Jakarta. Belum lagi berita nyata hadirnya mucikari muda yang memperkerjakan teman-teman sekelasnya menjadi pelacur semakin meyakinkan bahwa persoalan gaul bebas bukan persoalan sepele.

Hal ini jualah yang menjadikan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia daerah Lampung bekerja sama dengan Radar TV dalam program “Halo Lampung” mengangkat topic tersebut. Dialog interaktif yang berlangsung pada Kamis, 5 Desember 2013 membahas tema “Selamatkan Generasi dari Pergaulan Bebas”. Selama satu jam, dialog kali ini menghadirkan dua narasumber dari MHTI Lampung.

dr. Sinta Prima Wulansari menjelaskan bahwa pangkal permasalahan berkembangnya gaul bebas adalah kesalahan pola pikir masyarakat saat ini. Masyarakat sekarang telah teracuni ide sekulerisme (memisahkan agama dari kehidupan). Masyarakat juga memandang segala sesuatu dari segi manfaat. Bukan dengan menyandarkan standar halal haram dalam kehidupannya. dr. Shinta menambahkan makin larisnya media online menyodorkan iklan-iklan porno juga menjadi faktor penyebabnya, dimana bahwa faktor ekonomi menjadi salah satu aktor utama dalam masalah seks bebas.

Selain terjangkit penyakit menular seks seperti HIV/AIDS, pelaku gaul bebas juga beresiko mendapatkan kehamilan yang tidak diinginkan. “Pelakunya biasanya akan beresiko mendapatkan kehamilan yang tidak diinginkan dan karena hal ini tidak diinginkan maka setelah itu biasanya akan diaborsi.” ungkap dr. Shinta.

Reni Mariana (Aktivis MHTI Chapter Kampus Lampung)  turut menguatkan pembahasan pentingnya menyelematkan generasi dari pergaulan bebas saat ini. Reni mengatakan bahwa aktivitas pacaran yang sangat berlebihan kerapkali ia dapati di lingkungan kampus. Mahasiswa sebagai agen intelektual yang seharusnya menunjukkan sisi intelektualitasnya juga tidak lepas dari jeratan gaul bebas, “Tak jarang, mahasiswa digrebek oleh warga di kos-kosannya yang didapati tengah melakukan perbuatan yang tidak layak dilakukan sebelum menikah,”jelasnya.

Di akhir sesi, dr Shinta menguraikan beberapa solusi yang harus ditempuh untuk menyelamatkan generasi saat ini. Pertama penguatan pendidikan keluarga berbasis aqidah Islam. Selanjutnya media dilarang mempertontonkan tayangan-tayangan pornografi maupun pornoaksi yang bisa memicu aktivitas gaul bebas. Dan yang paling utama adalah Islam harus diterapkan sebagai hukum negara sebab Islam yang akan menghantam arus perzinahan seperti saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*