PERNYATAAN MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA “Kongres Ibu Nusantara 2013: Meniti Jalan Mewujudkan Kehidupan Sejahtera dalam Naungan Khilafah” (Kritik Tema Peringatan Hari Ibu 2013)

Nomor: 62/PN/12/13                             Jakarta, 20 Desember 2013/15 Safar 1435 H

PERNYATAAN MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA

Kongres Ibu  Nusantara 2013: Meniti Jalan Mewujudkan Kehidupan Sejahtera dalam Naungan Khilafah”

(Kritik Tema Peringatan Hari Ibu 2013)

Di tangan ibu terletak harapan akan bangkit dan tidaknya sebuah bangsa. Di pundak ibu juga bisa terproyeksi, seperti apa pemimpin masa depan bangsa ini. Sebuah keharusan untuk mengembalikan kedudukan dan peran  ibu pada porsinya. Juga menopang terlaksanya peran itu dengan memberikan kondisi sejahtera sebagai hak setiap ibu.

Namun, tantangan terbesarnya adalah sistem yang memaksa banyak ibu lari dari perannya.  Negara yang menerapkan sistem ekonomi kapitalis yang rakus dan sistem politik yang korup adalah penyebab utamanya. SDA bangsa dan segala hasilnya dibisniskan dengan bangsa lain, dan tidak diprioritaskan untuk kesejahteraan rakyatnya, termasuk kaum Ibu.

Akibatnya tak kurang 36% dari total penduduk negeri ini adalah buruh perempuan. Juga  80% dari 80.000 TKI yang setiap bulan dikirim ke berbagai negara adalah kaum ibu.  Padahal kebanyakan buruh dan TKW bekerja dalam kondisi tereksploitasi dan bahkan diperbudak. Tak hanya diri sendiri, keluarga dan anak juga turut menjadi korban. Betapa banyak keluarga yang dilanda perceraian, KDRT, perselingkuhan.  Anak-anak menjadi korban, terlibat narkoba dan kriminalitas.  Ini adalah bagian dari ekses buruk diamputasinya peran utama Ibu.

Di sisi lain, peringatan hari Ibu tidak membawa perubahan signifikan terhadap problema mereka.  Alih-alih memberi kesejahteraan, yang nampak adalah semakin terbebaninya para Ibu untuk menyelesaikan kemiskinan dirinya sendiri dan keluarganya.  Tema Hari Ibu tahun 2013 ‘Peran Perempuan dan Laki-laki dalam Mewujudkan Demokrasi yang Partisipatif dan Pembangunan yang Inklusif’, menunjukkan bahwa para Ibu diberdayakan di bidang ekonomi dengan cara bekerja sama halnya dengan laki-laki.  Akibatnya, banyak menimbulkan problem sebagaimana dipaparkan sebelumnya.

Sebagai kontribusi nyata terhadap persoalan bangsa,  Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia akan  menyelenggarakan Kongres Ibu Nusantara (KIN)  di 30 kota di seluruh Indonesia.  Mengangkat tema “Berjuang Mewujudkan Kehidupan Sejahtera Dalam Naungan Khilafah”.  Para Ibu dari berbagai kalangan, latar belakang profesi dan juga tokoh perempuan, berkongres untuk menegaskan:

  1. Potret buruk yang menimpa ibu pekerja dan keluarganya adalah akibat penerapan sistem kapitalisme yang melanggengkan problem kemiskinan bangsa dan merampas hak kaum ibu untuk mendapatkan kesejahteraan. Sedangkan perjanjian perdagangan bebas yang dilakukan pemerintah berikut dampak PHK massalnya telah mendorong program nasional berupa pemberdayaan ekonomi perempuan yang terbukti telah mengancam peran keibuan.
  2. Satu-satunya solusi atas persoalan kemiskinan dan penjajahan ekonomi melalui pasar bebas adalah dengan adanya kemauan politik negara ini untuk mengganti sistem kapitalis, melepaskan diri  dari berbagai komitmen perdagangan bebas dan mengadopsi sistem Islam yang diterapkan pada seluruh aspek kehidupan dengan tegaknya Khilafah Islamiyah.
  3. Sistem Islam dan penerapan Khilafah Islamiah sepanjang 13 abad tidak hanya terbukti mewujudkan kesejahteraan bagi setiap individu rakyat  dan menjamin terlaksananya peran ibu secara optimal, namun juga mampu menghasilkan negara yang mandiri dan memimpin peradaban global.

 

Melalui  Kongres  Ibu Nusantara , kaum ibu  dari seluruh penjuru nusantara berkomitmen untuk  memperbaiki kondisi diri & keluarga tanpa meninggalkan upaya sungguh-sungguh untuk terlibat dalam menyelesaikan problem sistemik.  Dan bersama Muslimah Hizbut Tahrir  menyerukan “Saatnya Ibu  Nusantara Menolak Kapitalisme yang Merusak dan Memiskinkan. Saatnya Memperjuangkan Sistem yang Menyejahterakan dengan Tegaknya Khilafah Islamiyah”.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اسْتَجِيبُوا للهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu.” (QS. Al-Anfal [8]: 24).

 

Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia

Iffah Ainur Rochmah

HP      :  +628111131924

Email: iffahrochmah@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*