Kongres Ibu Nusantara Kabupaten Bandung
HTI Press, Kab. Bandung. Alhamdulillah, Ahad 22 Desember 2013, Kongres Ibu Nusantara untuk wilayah Kabupaten Bandung telah dimulai tepat jam 09.00 WIB. Acara yang diselenggarakan di Gedung Ormas Islam Jl. Terusan Al Fathu Kec.Soreang ini dihadiri oleh 437 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan mulai dari ibu rumah tangga, karyawan pabrik, ibu RW/RT, Mubalighoh, Penggerak Majlis Ta’lim, ibu-bu PKK, Posyandu, Guru, dan Dasawisma se-Kabupaten Bandung.
Rombongan Peserta Kongres Ibu Nusantara Kab.Bandung ini mulai berdatangan sekitar pukul 08.00 WIB. Tampak rombongan peserta memasuki gedung dengan tertib.. Peserta disambut hangat oleh panitia dan diantarkan masuk menuju tempat yang telah disediakan. Semoga langkah mantap mereka menuju acara ini akan diiringi oleh langkah yang yakin pula untuk memperjuangkan kehidupan sejahtera di bawah naungan Khilafah.
Peserta terlihat memenuhi gedung yang berkapasitas sekitar 500 orang bahkan hingga menggelar karpet. Acara dibuka oleh Ibu Herni dan Ibu Titin selaku MC. Acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an oleh Ibu Arti (QS. Baqarah:233, QS. Ar Ruum:41-42, QS. Ali Imran:104) dan sambutan oleh Ustadzah Indrie Liestianti (Ketua DPD II MHTI Kab. Bandung)
Ibu Indri menjelaskan kondisi perempuan saat ini yang terpaksa bekerja disebabkan oleh sistem kapitalisme. Sedangkan sistem Islam yang dipimpin oleh Khalifah akan menerapkan syari’ah Islam di segala aspek dan menjamin pemenuhan kebutuhan hidup sehingga semua akan merasakan kesejahteraan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat.
“Andai seluruh ibu memahami bagaimana pandangan Islam yang sebenarnya terhadap mereka, dan bagaimana Khilafah menjamin pemenuhan hak-hak mereka, niscaya tak ada satupun yang menolak Khilafah, bahkan akan berlomba-lomba turut dalam usaha menegakkannya.”
Acara ini menghadirkan tiga pembicara yaitu Ustazdah Ummu Salamah (DPD II Muslimah HTI Kab.Bandung), Ustadzah Najmah Saidah (DPP Muslimah HTI), dan Ustadzah Qori Aina (Koordinator Lajnah Khusus Ustadzah Mubalighoh DPD II Muslimah HTI Kab. Bandung). Saat memasuki aula utama, para pembicara tersebut diiringan pasukan pengibar Al Liwa dan Aroya dengan menggunakan seragam hitam-putih.
Setelah pemaparan materi yang disampaikan dari masing-masing pembicara selesai, kemudian sesi diskusi interaktif. Tampak beberapa peserta antusias unjuk tangan untuk bertanya. Selain orasi dari para orator, acara ini juga menampilkan flash wanita-wanita sukses dalam Islam, pembacaan press liris, dan monolog. Monolog yang dibawakan oleh Ibu Tia ini memvisualisasikan kondisi wanita karir yang dilematis dalam menghadapi kondisi hidup, tuntutan tugas-tugas keibuan tumpang tindih. Sementara pemimpin perusahaan menuntut kerja full. Kemudian cahaya Islam datang memposisikan wanita karir ini pada fitrahnya serta menyelesaikan kebingungannya.[]