Kongres Ibu Nusantara Kota Kupang
HTI Press. Kupang, 22 Desember 2013 sekitar 30 orang ibu-ibu hadir dalam acara Kongres Ibu Nusantara yang diselenggarakan oleh DPD I NTT di Aula Mawar, Hotel Romyta. Ibu-ibu yang terdiri dari ibu rumah tangga, dosen, guru, tokoh masyarakat (ketua Majelis Ta’lim) serta wiraswasta menghadiri acara dengan penuh antusias. Orasi pertama dipaparkan oleh Zulianatul Hidayah, STP, M.Sc (Dosen Ilmu Pangan Politani Kupang) tentang “Nestapa Ibu akibat Perdagangan Bebas”. Zulianatul menyampaikan dampak sistem kapitalisme mengambil alih fungsi perempuan sebagai ummu wa rabbatul bayt. Usaha yang telah dijalankan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan, tidak mampu menyelesaikan problem tersebut.
Halimah Husen, SH (Birokrat, PNS Kantor Camat) menyampaikan orasi kedua dengan judul “Pemberdayaan atau Eksploitasi Perempuan”. Pemberdayaan merupakan kata-kata manis dan sakti, namun sejatinya mengeksploitasi perempuan. Perempuan dipaksa bekerja (menjadi pengggerak roda perekonomian), sehingga peran statregisnya tidak optimal. Generasi yang dicetak, jauh dari islam.
Eva Farihat Fauziyah, S.Ag (PNS di Pengadilan Agama Kupang) menyampaikan orasi ketiga tentang “Khilafah Melindungi dan Menyejahterkan Para Ibu”. Memaparkan bagaimana khilafah mengambil kebijakan terpadu dalam menyelesaikan eksploitasi dan trafficking. Khilafah memuliakan ibu, melindungi dan menjamin pemenuhan kebutuhan pokok.
Mewakili dari Muslimah HTI Kupang, Ibu Meiliza, S.E memaparkan “Kontribusi Ibu dalam Perjuangan Penegakan Khilafah”. Perjuangan penegakan Khilafah merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Kemudian beliau menyerukan “Saatnya muslimah memberikan persembahan yang terbaik bagi perjuangan menegakkan syariah dan khilafah”. Rangkaian acara ditutup dengan persembahan dari Muslimah HTI Kupang yaitu Parade Roya Liwa, dan doa yang dipimpin oleh Ustadzah Ani.