Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pada hari Jum’at (27/12) mengumumkan bahwa lima orang meninggal karena kelaparan di kamp pengungsi Yarmouk. Mereka ini adalah para pengungsi Palestina di Damaskus.
Kamp pengungsi telah menjadi saksi bisu pertempuran yang terjadi hampir setiap hari hingga memaksa puluhan ribu orang yang tinggal di dalamnya lari meninggalkannya, padahal mereka sudah terisolasi sejak sekitar satu tahun. Sementara itu Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurus bantuan kemanusiaan (UNRWA), pada tanggal 20 Desember menyerukan untuk memberikan bantuan kepada warga yang tinggal kamp pengungsian.
Observatorium mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “Lima orang meninggal, termasuk orang tua dan yang lain orang dengan kebutuhan khusus, karena kekurangan makanan dan perawatan yang diperlukan sebagai akibat dari blokade yang diberlakukan oleh pasukan reguler sejak beberapa bulan terhadap kamp pengungsi Yarmouk.”
Sejauh ini UNRWA belum mampu memasuki kamp pengungsi sejak September lalu untuk memberikan bantuan. Namun ia telah meminta tentara untuk mengakhiri blokade dan membolehkan semua pihak serta organisasi kemanusiaan untuk masuk memberikan bantuan pada mereka.
UNRWA mengatakan dalam seruannya pada tanggal 20 Desember bahwa kondisi kehidupan di kamp pengungsi ini terus memburuk dan sangat memprihatinkan. Dikatakan bahwa sekitar 20 ribu orang masih terisolasi di dalamnya.
Ia menambahkan: “Jika terlambat mengatasi situasi yang terus memburuk di kamp pengungsi, maka sudah tidak ada waktu lagi untuk menyelamatkan kehidupan ribuan orang, termasuk anak-anak.” (islamtoday.net, 28/12/2013).