Kongres Ibu Nusantara MHTI DPD II HTI Kab. Klaten

HTI Press. Klaten. Pada tanggal 25 Desember 2013, MHTI DPD II HTI Kab. Klaten mengadakan Kongres Ibu Nusantara dengan tema “Berjuang Mewujudkan Kehidupan Sejahtera dalam Naungan Daulah Khilafah”. Acara berlangsung di Aula Masjid Raya Klaten, dengan menghadirkan 4 orator. Dan dihadiri oleh 103 kalangan tokoh masyarakat diantaranya dari mubalighoh, ibu Camat, caleg pemilu tahun 2014, penggerak PKK, Pekerja, Ibu rumah tangga dan lainnya.

Hestiyana, S.Pi sebagai Orator pertama memaparkan saat ini banyak perempuan yang harus bertanggungjawab atas dirinya sendiri, dan menjadi tulang punggung untuk keluarganya. Banyaknya perempuan yang harus menjadi TKI, apa dan bagaimana rasanya saat sebagai ibu kita harus dipaksa untuk meninggalkan anak dan keluarga demi menggantikan peran suaminya untuk menopang ekonomi keluarga. Tapi saat mereka mengorbankan itu semua, para perempuan justru di ekspoitasi bahkan diperdagangkan. Disisi lain, sistem islam memiliki peran yang jauh berbeda dengan sistem kapitalis. Islam mensejahterkan dan memuliakan perempuan.

Orator kedua, Hevi Kurniasih, S.Hut memaparkan bahwa masalah utama kemiskinan yang diakibatkan oleh sistem kapitalisme dan diperparah dengan adanya perjanjian perdagangan bebas melalui WTO, APEC dan lain-lainl. Perdagangan bebas membuat hancur UKM-UKM kecil atau pasar lokal, hal ini membawa dampak pada terciptanya pengangguran yang semakin tinggi dan harga semakin naik. Dan untuk memberi solusi pemerintah memberdayakan ekonomi perempuan, padahal program ini justru mengekpoitasi perempuan. Bukan kesejahteraan yang didapat jusru kesengsaraan. Hal ini jauh berbeda dengan masalah yang sebenarnya yaitu kemiskinan yang diakibatkan oleh sistem kapitalisme dan perdagangan bebas. Maka seharusnya solusi yang diberikan adalah melepaskan negeri ini dari sistem kapitalisme dan diganti dengan sistem islam yang mensejahterakan. Tegas Hevi Kurniasih.

Orator ketiga Budiati Istiqomah, S.Si, mengatakan, Islam memuliakan perempuan. Hukum asal perempuan adalah sebagai ibu dan pengatur rumah tangga dan ia adalah kehormatan yang harus dijaga. Dimana memiliki peran strategis yaitu menjadi Madrasah ula/pendidik pertama dan utama, sahabat suami, serta tiang Negara. Diakhir orasinya Budiati menyeru kepada semua kalangan termasuk tokoh masyarakat untuk membulatkan tekat dan bersatu hadapi segala rintangan, demi keridhoan Allah, demi penerapan hukum-hukum Allah dan tegaknya Islam. Saatnya ibu bersama berjuang demi terwujudnya daulah khilafah Allah. Allahuakbar!!! Pungkas Budiati.

Orator terakhir Siti Nurjanah, S.Pd (ketua MHTI DPD II HTI Kab. Klaten) memaparkan bahwa peran seorang ibu diperlukan dalam membina keluarga dan ummat agar berkepribadian Islam secara utuh, dengan membentuk pola pikir dan pola sikap ummat dengan berpijak pada  Aqidah Islam, membina dan memberi solusi Islam terhadap berbagai permasalahan kehidupan. Membangun kesadaran politik umat untuk tegaknya khilafah. Melakukan amar ma’ruf nahi munkar di tengah-tengah umat dan muhasabah terhadap para penguasa. Allahukabar!!! []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*