Liburan Ceria Remaja Islam Sampang
HTI Press. Sampang. Mengisi liburan sekolah, Tim Sekolah MHTI DPD II Sampang mengadakan acara Liburan Ceria Remaja Islam bertempat di SMPN 1 Sampang. Acara yang diadakan tanggal 23 Desember 2013 ini dihadiri oleh sekitar 45 peserta dari pelajar/remaja tingkat SMP–SMA atau sederajat. Acara yang bertajuk “Hidup Indah bila Menjadi Berkah“ ini dimulai dengan permainan. Harapannya melalui permainan peserta memahami bahwa manusia hidup di dunia ini dalam kelemahan –butuh pada yang lain– maka dalam meraih tujuan yang kita inginkan perlu ada petunjuk yang benar (yang diserukan oleh para pengemban dakwah) yang harus kita ikuti. Jika kita istiqomah dalam mengikuti petunjuk itu maka insyallah kita akan meraih kesuksesan.
Pada pengantar sesi acara inti, Fani sebagai pemandu acara memaparkan bahwa pada momen liburan saat ini kebanyakan teman-teman remaja mengisi liburannya dengan acara jalan-jalan untuk sekedar cuci mata, rekreasi bersama teman-temannya, nonton TV, atau bahkan sekedar tidur di rumah. Namun menurutnya, tak sedikit yang masih mau mengisi liburan dengan ikut acara seperti saat ini –menuntut ilmu– memperbanyak pemahaman tentang Islam.
Nurul Hidayah sebagai pembicara menjelaskan bahwa di luar sana banyak remaja muslim yang terjebak pada narkoba, kehidupan bebas hingga gaul bebas yang berakhir pada kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi dan lain sebagainya. Semua ini akibat faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa kontrol diri yang lemah karena keimanan atau aqidah Islamnya yang tipis dan kurangnya pemahaman Islam, adanya konsep diri yang salah yang berakibat pada penetapan jati diri sebagai muslim, orientasi dan pandangan hidupnya menjadi keliru. Sedangkan faktor eksternal berupa lingkungan yang rusak dan sistem yang tidak mendukung menjadi penyebab kompleksnya problem remaja muslim. Maka dari itu butuh pribadi remaja muslim yang memiliki kepribadian Islam yang tinggi untuk mencapai “Remaja Mulia”.
Sebelum acara ini diakhiri dengan forum Follow Up dimana seluruh peserta dipecah menjadi kelompok kecil berdasarkan sekolah dengan seorang pembina. Peserta diberi permainan “Bundaran Smart”, dimana seluruh peserta diminta berdiri dan melingkar dan bergiliran menyerahkan bucil yang dipegang salah satu peserta ke peserta lain dengan mengikuti nasyid yang diputarkan oleh panitia. Jika nasyidnya berhenti maka peserta yang terakhir memegang bucil tersebut maka pada dirinyalah diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi. Alhamdulillah permainan ini membuat peserta bersemangat dan secara umum mereka menyatakan siap hadir dan berdiskusi lebih lanjut di forum lain yang ditawarkan pembina saat forum Follow up. []